Penelitian: Vape atau Rokok Elektrik Ternyata Dapat Membuat Penggunanya Merasa Lebih Stres

- 8 Januari 2022, 20:50 WIB
Ilustrasi - Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa vape atau rokok elektrik dapat membuat para penggunanya menjadi merasa lebih stres.
Ilustrasi - Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa vape atau rokok elektrik dapat membuat para penggunanya menjadi merasa lebih stres. /Pixabay/lindsayfox

Baca Juga: Nasib Karier Shio Kuda, Kambing, dan Monyet Edisi Mingguan 9-15 Januari 2022: Ada Beberapa Risiko

Radikal bebas merupakan molekul dengan elektron yang tidak berpasangan, produk sampingan yang tidak terelakkan dari banyak proses biokimia tubuh, apabila dalam jumlah besar yang tidak proporsional, hal tersebut menjadi penyebab penyakit dan disfungsi.

Bahkan, penggunaan rokok elektrik secara sering disebut-sebut dapat mendorong paru-paru ke dalam keadaan stres kronis.

Penelitian sebelumnya mengungkapkan bahwa vaping memang dapat membuat stres, namun mekanisme dan detailnya masih belum jelas.

Pada akhirnya, Charles Ansong yang merupakan ahli biokimia menuturoan bahwa teknik baru dalam penelitian kali ini pun digunakan, sehingga dapat mengidentifikasi modifikasi yang dibuat pada protein yang dapat menunjukkan bahwa rokok elektrik bisa menyebabkan disfungsi.

Baca Juga: Berhasil Kabur ke Korea Selatan, Pria Asal Korea Utara ini Justru Putuskan Kembali, ini Alasannya

"Teknik ini mengidentifikasi protein mana yang sedang dimodifikasi, dan ini menunjukkan seberapa besar kemungkinan mereka mempengaruhi fungsi protein dan jalur molekuler. Ini memberi kami banyak wawasan tentang mekanisme di balik efek merugikan dari rokok elektrik," ujar Charles Ansong.***

Halaman:

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: News Medical


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah