Skoliosis atau Kelainan Tulang Belakang Seringkali Dialami Remaja, Apa Penyebabnya?

- 19 Mei 2024, 18:10 WIB
Ilustrasi skoliosis
Ilustrasi skoliosis /freepik/stefamerpik/

PR TASIKMALAYA - Konsultan Tulang Belakang Eka Hospital BSD Tangerang, dr Phedy memberikan penjabaran mengenai skoliosis, skoliosis adalah suatu kelainan bentuk pada tulang belakang yang pada umumnya membentuk huruf C atau S. Skoliosis seringkali terdeteksi saat usia remaja dan akan memiliki dampak yang buruk bagi anak yang sedang dalam masa pertumbuhan apabila hal tersebut tidak segera ditangani.

"Skoliosis bisa dialami oleh siapa saja, baik perempuan maupun laki-laki. Penyebab skoliosis sebenarnya sangat beragam dan bisa muncul tanpa disadari," ujar Phedy di Tangerang, Minggu, dikutip dari ANTARA.

Kelainan tulang belakang ini sebenarnya bisa dialami oleh siapa saja, baik remaja maupun lansia. Penyebab dari skoliosis ini memiliki faktor yang berbeda-beda, seperti faktor usia, jenis kelamin atau bahkan memiliki riwayat penyakit keluarga.

Ia memberikan pemaparan bahwa skoliosis idiopatik remaja merupakan suatu kelainan tiga dimensi yang terjadi pada tulang belakang dan ditandai dengan adanya kelengkungan tulang belakang ke samping, ke belakang dan memutar.

Baca Juga: Paling Laris, 3 Rekomendasi Sunscreen Lokal Terbaik dengan Harga Terjangkau

Pada kondisi ini, seringkali terjadi ketika memasuki usia remaja, mulai dari usia 10-18 tahun. Pada kasus yang ringan, skoliosis idiopatik remaja bisa mengakibatkan gangguan kosmesis atau estetik pada remaja. Sedangkan pada kasus yang lebih berat, skoliosis idiopatik remaja bisa berdampak pada gangguan fungsi organ pernafasan, seperti paru-paru.

Sampai saat ini, skoliosis idiopatik adalah jenis gangguan tulang belakang yang paling sering ditemukan. Mengenai penyebab pasti nya tentang kelainan pada tulang belakang ini, sampai sekarang belum diketahui penyebabnya. Jenis skoliosis idiopatik inipun juga seringkali dialami saat usia remaja.

"Penanganan terkini skoliosis pada remaja mengalami banyak kemajuan dengan teknologi dan metode terbaru yang lebih efektif dan minim invasif," ucapnya.

Dia pun melanjutkan bahwa skoliosis yang sudah parah bisa menyebabkan para penderitanya mengalami rasa nyeri, kelumpuhan serta akan mengalami pengurangan jumlah ruang yang ada didalam dada. Akibatnya, para penderita akan merasakan sesak napas, karena fungsi organ pernafasan paru-paru yang tidak berfungsi dengan maksimal.

Halaman:

Editor: Al Makruf Yoga Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah