Seperti yang diketahui, jika karbon dioksida merupakan senyawa yang menyebabkan global warmin.
"Biota-biota ini menggunakan karbon untuk kehidupan mereka sehingga alih-alih terlepas di udara, karbon tersimpan di tanah," katanya.
Baca Juga: Tak Ubah Target Partisipasi Pemilih Pilkada Serentak 2020, KPU: Motivasi Bagi Jajaran Penyelenggara
Selanjutnya, sudah ada studi terkait potensi serapan tanah subur pada karbon dioksida di udara. Dimana, tanah berpotensi mengikat karbon dari atmosfer sampai pada angka 4.000 gigaton.
Sementara untuk potensi serapan karbon oleh atmosfer sudah ditambah oleh tanaman sebesar 1.700 gigaton.
"Maka, potensi tanah subur untuk membalikan pemanasan global ini sangat-sangat besar," ucap Alumnus Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta ini.***