PR TASIKMALAYA - Ota Benga diculik di tempat yang sekarang menjadi Republik Demokratik Kongo pada tahun 1904 untuk dibawa ke Amerika Serikat dan dipamerkan di kebun binatang dalam sebuah kandang monyet.
Jurnalis Pamela Newkirk telah meneliti dan menulis secara ekstensif tentang subjek kasus ini.
Pamela menganggap permintaan maaf dari lembaga dianggapnya terlambat.
Baca Juga: Diduga Punya Misi Besar yang Menguntungkan, Ini Tujuan Israel Melakukan Normalisasi Hubungan
Lebih dari seabad setelah Kebun Binatang Bronx di New York, Amerika Serikat, menjadi berita utama internasional karena memamerkan seorang warga Afrika di kandang monyet, lembaga tersebut akhirnya menyatakan penyesalannya sekarang.
Permintaan maaf dari Wildlife Conservation Society (WCS) Oto Benga, muncul setelah protes global yang dihasilkan oleh video kematian George Floyd di tangan polisi.
Dalam momen refleksi nasional, Cristian Samper, presiden dan CEO masyarakat, mengatakan bahwa penting untuk merefleksikan sejarah WCS, dan tentang rasisme yang terus berlanjut di lembaganya.
Baca Juga: Sakit Hati dengan Penegak Hukum Indonesia, Edo Kondologit: Belum 24 Jam Diperiksa, Sudah Tewas
Samper berjanji bahwa masyarakat pengelola kebun binatang akan berkomitmen untuk bersikap transparan tentang kasus yang menjadi topik hangat di Eropa dan Amerika Serikat mulai 9 September 1906 itu.