Waspada! Polusi Udara Picu Perkembangan Alzheimer pada Anak Muda

17 Oktober 2020, 09:48 WIB
Ilustrasi remaja.* /NY Post/

PR TASIKMALAYA - Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahaya polusi udara yang menyebabkan beragam penyakit bagi anak-anak muda.

Orang-orang di awal dua puluhan, usia belasan, dan anak-anak yang terpapar polusi udara memiliki tanda-tanda penyakit Alzheimer, penyakit Parkinson, dan penyakit neuron motorik di batang otak mereka.

Di samping tanda-tanda ini, di otak mereka pun terdapat nanopartikel yang berasal dari pembakaran internal kendaraan dan sistem pengereman.

Baca Juga: CMA Sorot Influencer Berbayar, Endorse di Instagram Bakal Dipersulit?

Penelitian yang ditulis dalam jurnal Environmental Research, menyoroti bahwa kita harus lebih banyak bertindak dalam melindungi anak-anak muda dari efek polusi udara untuk menghindari "epidemi neurodegeneratif global."

Penyakit neurodegeneratif seperti Parkinson, Alzheimer, dan penyakit neuron motorik memengaruhi sejumlah besar orang di seluruh dunia. 

Centers for Disease Control (CDC) mencatat bahwa pada tahun 2014, sekitar 5 juta orang di Amerika Serikat menderita penyakit Alzheimer.

Baca Juga: Gelar Seminar Daring, KBRI Bratislava Bahas Perlindungan WNI hingga Aturan Keimgrasian

CDC, National Institute on Aging, dan National Institute of Neurological Disorders and Stroke mengatakan, Alzheimer, Parkinson, dan penyakit neuron motorik kemungkinan besar disebabkan oleh kombinasi dari faktor genetik dan lingkungan. 

Salah satu faktor lingkungan penyebabnya adalah polusi udara.

Baru-baru ini, para peneliti mengidentifikasi tanda-tanda penyakit Alzheimer, Parkinson, dan neuron motorik di batang otak anak-anak muda yang meninggal di Kota Meksiko.

Baca Juga: Tagar #WhatsHappeningInThailand Trending, Prayuth Chan-ocha: Saya Tak Akan Mundur

Mereka ingin melihat apakah mereka dapat menghubungkan penyakit ini dengan indikasi polusi udara nanopartikel di batang otak pada individu-individu tersebut.

Para peneliti memeriksa materi dari 186 jenazah otopsi yang dilangsungkan antara tahun 2004 dan 2008. Usia individu-individu itu berkisar dari 11 bulan hingga 40 tahun.

Ahli patologi melakukan otopsi awal beberapa jam setelah kematian, kemudian menyimpan materialnya, termasuk bagian batang otak pada suhu -80° C, sampai para peneliti melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Baca Juga: Prayuth Rekayasa Hasil Pemilu, Rakyat Thailand Lakukan Unjuk Rasa Besar-besaran

Di batang otak, para peneliti menemukan penanda penyakit Alzheimer, penyakit Parkinson, dan penyakit neuron motorik. Di samping penanda ini, para peneliti juga menemukan partikel yang kemungkinan besar merupakan produk dari polusi kendaraan.

"Ppenelitian pada batang otak anak-anak muda itu menunjukkan, selain tanda neuropatologis dari Alzheimer, Parkinson, serta penyakit neuron motorik, juga menunjukan kandungan nanopartikel zat besi yang tinggi, aluminium, dan titanium, khususnya di substansia nigra dan otak kecil.

"Tingginya kandungan nanopartikel besi dan aluminium yang ditemukan di batang otak sangat mirip dengan partikel yang berasal dari pembakaran mesin dan gesekan dari sistem pengereman," kata Prof. Barbara Maher dari Lancaster University di Inggris, salah satu penulis penelitian.

Baca Juga: Penelitian WHO: Pria Lebih Rentan Terpapar Virus Corona

“Partikel yang tinggi akan titanium berbentuk seperti jarum. Partikel yang serupa terlihat di sel saraf di dinding usus, menunjukkan partikel ini mencapai otak setelah ditelan dan bergerak dari usus ke sel saraf yang menghubungkan batang otak dengan sistem pencernaan," tambahnya.

Menurut para peneliti, area tempat individu-individu itu pernah tinggal memaparkan mereka pada partikulat tingkat tinggi. 

Polusi partikulat disebabkan oleh partikel yang sangat kecil seperti debu, asap, keausan pengereman kendaraan, serta gas atmosfer dari kendaraan dan pembakaran industri.

Baca Juga: HUT ke-19 Kota Tasikmalaya: Kasus DBD Meningkat, Wagub Minta Warga Terapkan PHBS

Sementara itu, jenazah anak-anak muda dari daerah dengan tingkat polusi rendah tidak menunjukkan tanda penyakit neurodegeneratif.

Bagi para peneliti, partikel dari polusi udara perkotaan dan penanda penyakit neurodegeneratif menjadi perhatian yang serius. Mereka khawatir jika penyakit neurodegeneratif berkembang di otak anak-anak muda selagi mereka bertambah dewasa.

"Sangat penting untuk memahami hubungan antara nanopartikel yang Anda hirup atau telan serta dampaknya bagi tiap area di otak Anda.

Baca Juga: Sinopsis Film 'A Company Man', Tayang Malam Ini di Trans 7

"Orang yang berbeda akan memiliki tingkat kerentanan yang berbeda terhadap paparan partikulat semacam itu, tetapi temuan baru kami menunjukkan terhadap polutan udara apa Anda terpapar, apa yang Anda hirup dan telan, memiliki arti penting dalam perkembangan kerusakan saraf.

"Dengan temuan ini, sumber nanopartikulat penyebab polusi udara menjadi sangat penting dan mendesak untuk ditangani," tutup Profesor Barbara.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Medical News Today

Tags

Terkini

Terpopuler