SADARI, Cara Mendeteksi Benjolan Sejak Dini pada Payudara

5 Oktober 2020, 07:04 WIB
Ilustrasi simbol perempuan yang mengalami kanker payudara. /PIXABAY/

 

PR TASIKMALAYA – Rasa nyeri pada payudara perempuan biasanya terasa pada saat menjelang haid.

Pemeriksaan payudara sendiri atau biasa disingkat SADARI adalah sebuah cara untuk membedakan nyeri yang normal dengan nyeri yang perlu diwaspadai.

SADARI juga bisa mendeteksi sebuah benjolan yang menjadi salah satu ciri dari kanker payudara.

Baca Juga: Berbahan Dasar Ikan, inilah Resep Mudah Membuat Sate Lilit Khas Bali

Benjolan yang diduga kanker biasanya tidak terasa sakit jika disentuh, sebaliknya jika benjolan tersebut terasa sakit bisa jadi itu adalah akibat dari infeksi atau tumor jinak.

Dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara, hal itu disampaikan oleh dokter dari Universitas Harvard, dr. Nadhira Afifa dalam acara Wardah Beauty Fest 2020, 4 Oktober 2020.

“Benjolan ini biasanya tepinya tegas, berbentuk bulat dan keras, tidak bisa digeser-geser (immobile)," katanya.

Baca Juga: Menjelang Pilkada 2020, Seorang Calon Kepala Daerah Meninggal Dunia

Selain itu, Nadhira juga melanjutkan ciri lain dari kanker payudara yaitu ada bagian kulit yang mengerut seperti kulit jeruk, lalu puting masuk ke dalam, serta payudara mengeluarkan cairan yang biasanya berupa darah.

Kasus kanker payudara ini biasanya dialami oleh perempuan di atas usia 50 tahun, orang yang melahirkan pertama kali di usia 35 tahun, dan juga menopause di atas usia 52 tahun.

Perlu diingat bahwa ada beberapa faktor lain juga yang bisa membuat seseorang beresiko terkena kanker payudara seperti misalnya faktor genetika.

Baca Juga: Episode terakhir Jimny Challenge 2020 Tayang, Siapakah Pemenangnya?

Biasanya keluarga yang memiliki riwayat terkena kanker payudara, bisa beresiko juga terkena hal yang sama.  

Kemudian perempuan yang haid di bawah umur 12 tahun dan memiliki riwayat tumor jinak juga bisa jauh beresiko.

Pemakaian alat kontrasepsi oral dalam jangka waktu yang lama, serta pola hidup yang tidak sehat juga bisa beresiko terkena kanker payudara.

Baca Juga: Cocok sebagai Tempat Ngobrol Bersama Teman, ini 6 Kedai Kopi Hits di Tasikmalaya

Nadhira mengingatkan kepada para perempuan agar selalu melakukan SADARI untuk mendeteksi dini perubahan yang terjadi pada payudara anda.

Jika merasa ada beberapa perubahan yang terjadi seperti yang sudah dijelaskan di atas, segeralah periksa ke dokter.

Lebih baik mengetahui jenis benjolan tersebut sejak dini daripada terlambat. Jika segera diterapi, kanker tersebut juga bisa dikalahkan.

Baca Juga: Tinjauan Pengembangan Fasilitas di Area Pariwisata, Jokowi Sambangi Labuan Bajo

Beberapa kegiatan seperti berolahraga secara rutin dapat mencegah risiko terkena kanker. Selain itu, perbanyak juga konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan.

Kurangi konsumsi daging merah yang dibakar, paling sedikit 500 gram dalam seminggu. Lalu, daging olahan atau daging yang sudah diproses seperti sosis, ham, dan bacon yang mengandung pengawet.

Terakhir kurangi juga konsumsi alkohol, batas paling aman minum alkohol adalah segelas sehari.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler