Glenn Fredly Meninggal Dunia karena Meningitis, Ketahui Penyebab dan Gejalanya

9 April 2020, 12:20 WIB
BELUM diketahui meningitis jenis apa yang merenggut nyawa Glenn Fredly.* /Instagram @glennfredly/

PIKIRAN RAKYAT - Rabu petang kemarin, Indonesia telah kehilangan musisi hebat serta dedikasinya tinggi terhadap belantika musik Indonesia. Glenn Fredly dikabarkan meninggal dunia akibat penyakit meningitis.

Apa penyakit Meningitis itu?

Meningitis adalah peradangan selaput yang menutupi sumsum tulang belakang dan otak. Ada banyak kemungkinan yang menjadi penyebab meningitis, seperti; virus, jamur, parasit, obat-obatan, hingga kanker.

Baca Juga: Pemberlakuan Pembatasan Wilayah di Tasikmalaya Belum Bisa Hentikan Pemudik dari Zona Merah

Tetapi jenis yang sering muncul dalam berbagai kasus adalah meningitis meningokokus, yang disebabkan oleh bakteri Neisseria meningitidis.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Antara, berikut penejelasan tentang penyakit meningitis dari profesor penyakit menular di Fakultas Kedokteran Florida International University Herbert Wertheim College of Medicine.

"Ini bisa sangat serius. Ini dapat menyebabkan kerusakan otak dan gangguan pendengaran. Dalam kasus terburuk, itu dapat menyebabkan kematian hanya dalam beberapa jam," kata Aileen Marty.

Baca Juga: Usai Hantam Vanuatu, Topan Ganas Harold Melanda Fiji yang Tengah Bersiap Hadapi Corona

Marty menjelaskan bahwa meningitis sangat umum terjadi pada populasi yang tinggal di tempat yang sempit, seperti barak.

"Itu karena bakteri atau virus meningitis bakteri ditularkan melalui interaksi yang erat," jelas Marty.

Proses penularan

Meningitis dapat menular melalui air liur orang yang terinfeksi.

Ahli epidemiologi di Divisi Penyakit Bakteri di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, Jessica MacNeil menjelaskan, bakteri atau virus yang menyebabkan penyakit meningitis, membutuhkan kontak yang sangat dekat untuk menyebar.

Baca Juga: Diliputi Cinta dan Kebahagiaan, Ketahui 3 Zodiak Terbaik selama Bulan Purnama April

"Ini tidak seperti masuk angin atau flu. Bakteri tidak menyebar melalui kontak biasa seperti berada di ruangan yang sama dengan seseorang yang sakit, atau menghirup udara yang sama dengan seseorang terinfeksi penyakit meningokokus," kata MacNeil.

Selain itu bakteri penyebab meningitis meningokokus tidak bisa hidup lama di luar tubuh.

"Jadi Anda tidak dapat tertular penyakit dengan menyentuh permukaan sesudah disentuh orang yang sakit," tambah MacNeil.

Baca Juga: Bingung saat Puasa di Luar Negeri? Yuk Baca Dulu 5 Tips Penyesuaiannya!

Gejala meningitis

Gejala klasik penyakit ini adalah demam mendadak, sakit kepala, dan leher yang terasa kaku.

"Ketika kita mengatakan sakit kepala, yang kita maksudkan adalah salah satu sakit kepala terburuk yang pernah dialami orang itu.

"Dan dengan leher yang kaku, orang itu tidak dapat menggerakkan lehernya, atau tidak bisa, misalnya, menyentuh dada menggunakan dagu," jelas MacNeil.

Baca Juga: Cek Fakta: Hoaks Kabar Wilayah Penatih Denpasar Ditutup, Simak Faktanya

Gejala lain termasuk mual dan muntah, kebingungan, kelelahan, dan meningkatnya sensitivitas terhadap cahaya.

"Ini bisa disalahartikan sebagai flu berat. Tetapi karena meningitis meningokokus sangat serius, Anda harus segera mencari perawatan," kata Marty.

Marty mengatakan, pencegahan terbaik dari meningitis adalah dengan mencuci tangan.

Baca Juga: Masih Proses Pendataan, Pemprov Jabar: Bantuan Jaring Pengaman Sosial Harus Tepat Sasaran

"Mencuci tangan memang hal yang sangat sepele, tapi ini sangat penting dan sayangnya banyak orang tidak tahu bagaimana cara mencuci tangan yang benar," tambah Marty.***

 
Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler