PIKIRAN RAKYAT - Sebuah studi baru mengklaim bahwa beberapa jam tidur tambahan sebenarnya dapat meminimalkan sensitivitas rasa sakit.
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Boldsky, para peneliti berpendapat bahwa 10 jam tidur dalam beberapa kasus secara efektif mengurangi rasa sakit.
Mereka yang tidur selama 10 jam adalah mereka yang bisa menghilangkan sumber panas selama beberapa detik lebih lama dibandingkan yang lain.
Baca Juga: Hujan Terus Mengguyur Jabodetabek, Ketinggian Air Meningkat hingga Memasuki Status Waspada
Para peneliti mengatakan bahwa tidur bekerja lebih efektif dibandingkan dengan penghilang rasa sakit yang dikenal kodein.
Sensitivitas nyeri meningkat ketika seseorang tidur dan lelah. Karenanya, tidur lebih baik untuk menghilangkan rasa sakit.
Terlalu sering menggunakan obat penghilang rasa sakit dapat mengganggu sistem saraf dan ini dapat mengubah cara kerja rasa sakit diproses oleh otak.
Mengonsumsi obat penghilang rasa sakit hanya akan membuat kecanduan dan memiliki konsekuensi serius.
Studi lain mengklaim bahwa orang yang memiliki riwayat penyalahgunaan alkohol atau penyalahgunakan narkoba cenderung memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk kecanduan obat penghilang rasa sakit.
Beberapa obat penghilang rasa sakit juga memiliki gejala kecanduan. Hal ini mungkin membuat anda mengalami kondisi yang drop setelah berhenti menggunakannya.
Beberapa obat penghilang rasa sakit juga mempengaruhi sistem endokrin juga digunakan untuk waktu yang lama.
Baca Juga: Samsung Gandeng Grup Idola asal Korea BTS, Penggemar Siap Kebanjiran Proyek-proyek Diluar Connect BTS
Obat penghilang rasa sakit cenderung hanya menutupi rasa sakit dan menyembunyikan alasan utama di balik masalah. Ini mungkin tiba-tiba menyulitkan masalah utama dalam jangka panjang.
Tidur tidak memiliki efek samping dan itu adalah cara paling alami untuk memperbaiki dan meremajakan tubuh.
Oleh karena itu, lebih baik untuk tidur terlebih dahulu dan kemudian berkonsultasi dengan dokter ketika berhadapan dengan rasa sakit.***