Cek Fakta: Teten Masduki Dikabarkan Bantu PKI Sediakan Kantornya Jadi Tempat Rapat, Faktanya Berbeda

- 1 Juni 2020, 12:50 WIB
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.*
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.* /HUMAS KEMENKOP UKM/

PIKIRAN RAKYAT - Beredar unggahan foto dalam media sosial Facebook berupa tangkapan layar yang memperlihatkan mantan Kepala Kantor Staf Presiden, Teten Masduki sedang diwawancarai sejumlah jurnalis nasional.

Dalam detailnya, tangkapan layar itu memunculkan narasi yang merujuk pada tempat, yakni kantor staf presiden (KSP) yang konon diakui Teten sering dipakai rapat PKI.

Terlebih, disebutkan pengakuan Teten itu berasal dari salah satu pemberitaan nasional yang dimuat pada 28 Mei 2020.

Baca Juga: Masjid Agung Kota Tasikmalaya Kembali Dibuka, Pengajian Reboan Ribuan Jemaah Masih Ditangguhkan

Berikut narasi lengkap yang menyertai unggahan foto tangkapan layar:

"Astaghirullahaladhimm !!!!! MENGEJUTKAN ....MALAM INI TETEN MASDUKI MENGAKUI STAF KEPRESIDENAN SERING DI PAKAI RAFAT PKI ATAS PERINTAH JOKOWI DAN MEGAWATI," demikian bunyi narasi yang diunggah pengguna Facebook Abiel Prabowo.

Selain itu, seorang pengguna Facebook Didin juga menambahkan status yang berbunyi, “Bong...info valid.” 

 Baca Juga: Meninggal Dunia di Usia 88 Tahun, Seorang Peramal Sempat Sebut Virus Corona akan Segera Berakhir

Berdasarkan hasil penelusuran PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Turn Back Hoax dan Hoax Crisis Center Jabar, ditemukan fakta yang berbeda.

Saat mengunjungi situs kancapolitik.blogspot.com, diketahui blog tersebut sudah dihapus. Kemudian, ketika dilakukan pencarian dengan kata kunci 'Teten Masduki Akui Staf Kepresidenan Sering Dipakai Rapat PKI' juga tidak ditemukan pemberitaannya dari media daring yang terdaftar di Dewan Pers atau mempunyai susunan dan alamat redaksi yang jelas.

Sedangkan, foto yang termuat dalam unggahan itu adalah hasil karya jurnalis nasional bernama Aprilandika Pratama. Lebih detail, saat itu Teten masih menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan Indonesia periode 2015–2018.

Baca Juga: Pantau Anak Didik Belajar saat Pandemi, Ketua PGRI Minta Para Guru Kunjungi Rumah Siswa

Namun begitu, melansir Turn Back Hoax diketahui bahwa narasi ini adalah kabar bohong lama yang muncul kembali di tengah masyarakat. Pasalnya, narasi ini sempat beredar pada Januari 2019.

"Tangkapan layar oleh post sumber, diambil dari situs blog yang selain bisa dibuat oleh siapapun, sudah diblokir oleh penyedia layanan," demikian bunyi narasi yang ditulis Turn Back Hoax dalam laporan pada Selasa, 1 Januari 2019.

Sementara itu, diketahui pada 2017 lalu Teten pernah melaporkan seor Alfian Tanjung ke Bareskrim Polri atas tudingan kader PKI kepada dirinya.

Baca Juga: Setelah Hampir 3 Bulan Ditutup, Masjid Agung Kota Tasikmalaya Kembali Terbuka untuk Ibadah Jemaah

Kemudian pada Selasa 30 Mei 2017, Polda Metro Jaya menetapkan seorang dosen bernama Alfian Tanjung sebagai tersangka terkait kasus dugaan ujaran kebencian.

Saat itu, pernyataan Alfian yang beredar terkait tuduhan Istana Negara telah disalahgunakan sebagai tempat rapat PKI sejak Mei 2016.

Berikut ini pernyataan yang diedarkan Alfian Tanjung dalam media sosialnya:

Baca Juga: Disebut Pergi untuk Magang, Pangeran Belgia Terpapar Covid-19 Usai Pulang dari Sebuah Pesta

"....dan sederet kader-kader PKI yang mereka menjadikan Istana tempat rapat rutin mereka tiap hari kerja di atas jam 8 malam ke atas," tulis Alfian yang diunggah pada Selasa 30 Mei 2017.

Bahkan, Alfian pun pernah menjadi tersangka dan dipenjara selama 4 tahun penjara dari dua kasus.

Pertama, kasus terkait dengan pidatonya dalam Masjid Mujahidin di Surabaya yang menyebut Koordinator Stafsus Presiden, Teten Masduki sebagai antek PKI dan komunis.

Baca Juga: Peringati Hari Lahir Pancasila di Tengah Pandemi, Jokowi: Corona Menguji Daya Juang dan Pengorbanan

Sedangkan, kasus yang kedua terkait tuduhannya pada pihak Istana Kepresidenan yang kerap menggelar rapat soal PKI setiap pukul 20.00 WIB sejak Mei 2016.

Dengan demikian, klaim narasi yang menyebut Teten Masduki mengakui kantor staf presidenan sering dipakai rapat PKI, terbukti hal yang salah.

Untuk itu, informasi yang beredar dalam media sosial belum lama ini termasuk dalam kategori Konten yang Menyesatkan atau Misleading Content.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Turn Back Hoax Hoax Crisis Center Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x