PIKIRAN RAKYAT - Beredar narasi dalam media sosial yang menyebutkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan bahwa pria dengan penis besar lebih rentan tertular virus corona Covid-19.
Narasi itu tersebar dalam akun media sosial Facebook. Salah seorang pengguna mencantumkan link berita dari sebuah pemberitaan asing yang diklaim BBC News US dengan judul artikel, "WHO: Pria berpenis besar lebih rentan tertular Covid-19".
Berdasarkan hasil penelusuran PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Turn Back Hoax, ditemukan fakta yang berbeda dengan klaim narasi yang beredar dalam media sosial.
Baca Juga: Update Corona Dunia Jumat, 22 Mei 2020: Kasus Positif 5,2 Juta, Brasil Hampir Susul Rusia
Secara pasti, narasi yang dimuat dalam media BBC News US adalah narasi yang salah. Pasalnya, tautan artikel dari BBC News US bukanlah berasal dari media mainstream BBC News.
Saat mencoba membuka tautan yang dimuat dalam media sosial tersebut langsung muncul laman pembuatan berita hoaks bernama The Fake News Generator.
Bahkan, sisi kanan situs itu tertulis sebagai berikut:
Baca Juga: Persiapkan Diri, Begini Tata Cara Salat dan Khotbah Idulftri Sendiri di Rumah
"You clicked this fake news story. Now Make your own! (Anda mengklik artikel berita hoaks. Sekarang buatlah berita hoaksmu sendiri!)"
Dalam arti lain, situs tersebut akan membuat siapapun bebas merangkai judul berita hoaks sendiri, deskripsi berita, hingga foto sesuka hati. Bahkan, siapapun bisa memilih portal media besar yang dicatut namanya untuk meyakinkan orang bahwa berita hoaks tersebut merupakan berita sungguhan.
Adapun sejumlah media internasional yang dicatut dalam laman tersebut, antara lain CBS News US, Aljazeera, BBC News US, CNN Breaking News, dan The Young Turks.
Baca Juga: Tenaga Medis yang Sempat Positif Covid-19 Kini Dinyatakan Sembuh, Bupati Turut Sambut Bahagia
Sementara itu, WHO telah mengumumkan kelompok orang yang rentan tertular virus corona, seperti orang-orang dengan penyakit bawaan, yakni asma, diabetes dan jantung, sehingga menyebabkan infeksi Covid-19 semakin parah.
Sedangkan, kelompok orang-orang lanjut usia (lansia) juga rentan tertular virus tersebut. Pasalnya, seiring bertambahnya usia mengalami penurunan berbagai fungsi tubuh.
Dalam arti lain, tidak ada jurnal, penelitian hingga pemberitaan manapun yang menyatakan pendapat WHO tentang pria dengan penis besar berpeluang besar terinfeksi virus corona.
Baca Juga: 1.000 Paket Sembako Disebar, Penyapu Jalanan Jadi Target Utama
Dengan demikian, klaim narasi yang disebutkan terkait pria berkelamin besar akan berpeluang lebih besar untuk terinfeksi Covid-19, terbukti salah.
Untuk itu, konten yang tersebar dalam unggahan Facebook dengan mencantumkan tautan berita palsu itu termasuk dalam kategori Konten Palsu atau Fabricated Content.***