Network
PIKIRAN RAKYAT - Seorang pengguna Twitter mengunggah sebuah video yang diklaim sebagai suasana padat di kawasan pusat perbelanjaan Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Lebih detail, video itu menampakkan suasana Pasar Tanah Abang yang dipadati masyarakat saat masih berlangsungnya PSBB di Jakarta. Pemilik akun tersebut membagikan video itu pada Rabu 20 Mei 2020.
Baca Juga: Berbulan-bulan Terpisah, Seorang Pria Ciptakan 'Tirai Peluk' untuk Lepas Rindu pada Sang Nenek
Untuk unggahan itu, pengguna Twitter itu telah membuat kontennya dilihat oleh 8.258 kali oleh pengguna lain, disukai oleh 334 pengguna lain, dan diunggah ulang (retweet) hingga 159 kali.
Adapun narasi lengkap yang disebutkan dapat terlihat sebagai berikut:
"Tanah abang penuh bray.,, dan anehnya gabener dgn ponggahnya minta daerah lai belajar dari Penanganan Covid-19 di Jabodetabek yg bener aja mosok gabener harus ditiru :'D #ShalatIdDirumahAja," demikian bunyi narasi yang disebarkan dalam Twitter tersebut.
Baca Juga: Studi Baru Tunjukkan Monyet Positif Covid-19 Kembangkan Kekebalan, Ilmuwan: Kabar Baik untuk Vaksin
Berdasarkan penelusuran PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Antara News, ditemukan fakta yang berbeda dari beredarnya video yang memperlihatkan kepadatan Pasar Tanah Abang.
Secara pasti, video itu memang benar memperlihatkan situasi keramaian di Tanah Abang, Jakarta Pusat. Namun, video itu bukanlah video baru yang memperlihatkan keramaian pada masa PSBB. Melainkan, video itu direkam sejak 2018.
Hal ini dibuktikan melalui akun Instagram Jakarta Info yang menggunggah video kiriman warga Jakarta pada 6 Juni 2018 lalu. Tepatnya, saat menjelang Idul Fitri 1439 H.
Baca Juga: Dendam Lama, Seorang Pria Baru Pulang Kampung Bacok Tetangga dengan Golok
Sementara itu, diketahui Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah memperpanjang masa PSBB hingga 4 Juni 2020. Bahkan, PSBB di DKI Jakarta itu telah berlaku sejak 10 April 2020 lalu.
Dalam arti lain, PSBB di DKI Jakarta telah memasuki periode ketiga. Sehingga, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengharapkan masyarakat lebih disiplin menaati PSBB untuk membuat PSBB periode ketiga itu menjadi periode terakhir.
Dengan demikian, klaim narasi yang disematkan dalam unggahan video terkait terjadinya kepadatan di Pasar Tanah Abang sudah terbukti salah.
Baca Juga: Warga Bandung Digegerkan oleh Suara Dentuman Misterius, Pihak BMKG Buka Suara
Untuk itu, konten yang beredar dalam bentuk video kepadatan Pasar Tanah Abang itu termasuk dalam kategori Konten Disinformasi.***
