Cek Fakta: Benarkah Jasad Bocah Asal Kalbar Masih Tertahan di RS Bergerak Badau akibat Kurang Biaya?

- 16 Mei 2020, 19:50 WIB
ILUSTRASI anak sakit, bocah sakit.*
ILUSTRASI anak sakit, bocah sakit.* /PIXABAY/

PIKIRAN RAKYAT - Beredar informasi dalam media sosial yang mengklaim adanya seorang anak berumur 10 tahun yang meninggal, tetapi jenazahnya masih tertahan di rumah sakit akibat keterbatasan biaya.  

Secara detail, bocah kecil itu bernama Alifsyah yang dinyatakan meninggal dunia di Rumah Sakit Bergerak Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Bahkan, narasi itu juga menyebutkan bahwa pihak keluarga Alifsyah memohon bantuan siapa pun guna menebus jenazahnya, sehingga ibu pasien dapat membawa pulang jasad anaknya dari rumah sakit itu.

Baca Juga: Terkait Kasus Pencemaran Nama Baik, Bareskrim Polri Periksa Said Didu Lebih dari Sembilan Jam

Berdasarkan penelusuran PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs resmi Kominfo RI dan artikel PikiranRakyat.com, ditemukan pernyataan bantahan dari Direktur Rumah Sakit Bergerak Badau, dr Liha.

Dalam penjelasannya, Liha menyampaikan bahwa tidak ada pasien bernama Alifsyah. Bahkan, pihaknya sudah melaporkan pemberitaan palsu yang membawa nama RS ke Polres Kapuas Hulu.

Lebih lanjut, Liha menilai, beredarnya informasi palsu itu telah merujuk pada pemfitnahan yang membawa nama RS menjadi seketika buruk. Sehingga, ia berharap pelaku penyebaran berita bohong tersebut cepat tertangkap.

Baca Juga: Diikuti Ratusan Negara, WHO Percepat Uji Coba Covid-19 Lewat Program 'Solidarity Trial'

Sementara itu, Kapolres Kapuas Hulu yang diwakilkan melalui Kasat Reskrim Kapuas Hulu, IPTU Siko mengatakan saat ini pihaknya sedang melakukan penyelidikan terkait informasi yang beredar tersebut.

Dijelaskan Siko, pihak Rumah Sakit Bergerak Badau sudah memberikan pernyataan bahwa tidak ada menerima pasien seperti yang dimaksud dalam informasi yang beredar di media sosial.

Bahkan, Siko menerima laporan juga bahwa pihak Rumah Sakit Bergerak Badau tidak memiliki fasilitas tempat dan ruang inap seperti yang tergambar dalam unggahan media sosial tersebut.

Baca Juga: Gotong Royong Pemuda Salopa Swadaya Perbaiki Jalan Rusak Menuju Perbatasan Pangandaran

Dengan demikian, narasi yang tersemat dalam unggahan foto itu sudah terbukti palsu. Untuk itu, konten yang beredar itu termasuk dalam kategori Konten Hoaks.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Pikiran Rakyat Kominfo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x