14 Fenomena Langit yang akan Terjadi pada Juni 2020, Salah Satunya Adalah Bulan Stroberi

1 Juni 2020, 10:15 WIB
Ilustrasi Gerhana Bulan.* /

PIKIRAN RAKYAT - Tahun 2020 ini banyak sekali dihiasi dengan fenomena astronomi.

Bahkan sejak bulan Mei 2020, beberapa fenomena langit telah terjadi seperti fenomena Supermoon dan lain-lain

Bulan Juni 2020 pun kini akan banyak dihiasi dengan banyak peristiwa langit yang akan menghiasi bumi.

Baca Juga: Arab Saudi Kembali Buka Aktivitas di Masjid, Warga Suriah: Saya Berkaca-kaca Mendengar Suara Azan

Dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari instagram Pusat Sains Antariksa LAPAN, berikut peristiwa langit yang akan terjadi pada bulan Juni 2020.

1. Konjungsi Saturnus dan Jupiter

Dalam fenomena ini, Saturnus dan Jupiter mendekat dengan jarak sudut pisah sebesar 4,85 derajat pada tanggal 1 Juni 2020 dan akan semakin menjauh hingga jarak sudut pisahnya menjadi 6 derajat pada tanggal 20 Juni 2020.

Mendekatknya Saturnus dan jupiter ini dapat diamati sepanjang malam hingga Matahari terbit keesokan harinya.

Baca Juga: Sambut New Normal Kota Tasikmalaya, Budi Budiman: Bukan Berarti Semua Kegiatan Kembali Seperti Biasa

Pada tanggal 1 Juni 2020, Saturnus dan Jupiter dapat diamati mulai pukul 21.30 WIB dari arah Timur hingga Barat.

2. Bulan berada di titik terdekat bumi (Perigee)

Fenomena ini terjadi pada pukul 10.47 WIB pada jarak 364.390 kilometer dari Pusat Bumi.

Bulan akan nampak lebih besar jika diamati dari Bumi dengan lebar sudut 32,8 menit busur.

Baca Juga: Sambut New Normal Kota Tasikmalaya, Budi Budiman: Bukan Berarti Semua Kegiatan Kembali Seperti Biasa

3. Konjungsi Inferior Venus

Puncak fenomena ini terjadi pada pukul 00.42 WIB dengan jarak Vens ke Bumi sekitar 43 juta kilometer.

Venus terletak di antara Matahari dan Bumi serta berada pada 1 garis lurus dengan Matahari dan Bumi.

Konjungsi Inferior Venus menandai beralihnya kenampakan Venus ketika senja di arah Barat menjadi kenampakan di arah Timur ketika fajar.

Baca Juga: Polisi AS Sengaja Tabrakkan Mobil ke Kerumunan Warga yang Memprotes Kematian George Floyd

4. Merkurius di Elongasi Timur Maksimum

Planet Merkurius mencapai elongasi timur maksimum 23,6 derajat dari Matahari.

Ini adalah waktu terbaik untuk melihat Merkurius karena akan berada pada titik tertinggi di atas Cakkrawala di langit malam.

Cari planet yang rendah di langit barat setelah Matahari terbenam.

5. Bulan Fase Bulan Purnama

Bulan akan terletak di belakang Bumi dilihat dari Matahari dan wajahnya akan sepenuhnya disinari cahaya Matahari. Fase ini terjadi pada pukul 02.12 WIB.

Baca Juga: Pemkot Mulai Sosialisasikan New Normal di Tasikmalaya, Bakal Diberlakukan Serentak

Bulan Purnama ini dikenal oleh suku-suku asli Amerika awal sebagai Bulan Sroberi Penuh karena itu mengisyaratkan waktu tahun untuk mengumpulkan buah yang sudah matang.

Itu juga bertepatan dengan puncak musim panen stroberi. Bulan ini juga dikenal sebagai Bulan Mawar Penuh dan Bulan Madu Penuh.

6. Bulan Gerhana Bulan Penumbra

Gerhana Bulan Penumbra terjadi ketika Bulan melewati bayangan sebagian Bumi atau Penumbra.

Selama Gerhana ini, Bulan akan sedikit lebih gelap dari biasanya. Biasanya akan terlihat di sebagian besar Eropa, Afrika, Asia, Australia, Samudra Hindia, dan Australia.

Baca Juga: Berjatuhan dari Langit, Ratusan Kelelawar Sekarat dan Mati di India

Gerhana Bukklan Penumbra dimulai 6 Juni 2020 pukul 00.45 WIB, puncaknya pukul 02.24 WIB, dan berakhir pada pukul 04.04 WIB.

7. Bulan Stroberi Full Moon

Puncak fenomena ini terjadi pada pukul 02.12 WIB pada jarak 369.005 kilometer dari Pusat Bumi.

Purnama ini dapat disaksikan dari arah Barat Daya. Purnama ini dinamai demikian karena pada bulan inilah buah stroberi telah masak dan siap untuk dipetik.

Nama lain dari purnama di bulan ini adalah Hot Moon (Bulan Panas) karena pada bulan Juni di belahan Utara Bumi tepatnya di Garis Balik Utara (23,5 derajat Lintang Utara).

Baca Juga: Memulai Tahap Awal New Normal, Kuwait Terapkan Jam Malam Parsial

8. Konjungsi Bulan Venus

Puncak fenomena ini sebenarnya terjadi pada pukul 17.23 WIB akan tetapi Bulan dan Venus sudah terbenam di arah Barat Laut sejak pukul 16.00 WIB.

Sehingga fenomena ini baru bisa dinikmati ketika Venus terbut di arah Timur Laut pada pukul 04.0 WIB.

Konjungsi Venus-Bumi ini terletak di Rasi Taurus dekat Bintang Aldebaran.

9. Bulan berada di titik terjaauh Bumi (Apogee)

Fenomena ini terjadi pada pukul 08.00 WIB oada jaraak 404557 kilometer dari pusat Bulan.

Baca Juga: Bahas UU Keamanan Hong Kong pada Diskusi Dewan PBB, Inggris dan AS Membuat Tiongkok Geram

Bulan akan tempak lebih kecil jika diamati dari Bumi dengan lebar sudut 29,54 menit busur atau 10 persen lebih kecil dibandingkan ketika Perigee.

10. Konjungsi Bulan dan Mars

Puncak fenomena ini sebenarnya terjadi pada pukul 11.15 WIB, tetap Mars tidak dapat diamati ketika siang hari secara kasar mata, sehingga konjungsi Bulan-Mars baru dapat diamati sebelum Matahari terbenam pukul 05.00 WIB.

Posisi Bulan dan Mars berada di arah Timur dengan ketinggian sekitar 80 derajat di atas ufuk.

Fenomena ini dapat diamati dengan mata telanjang selama kondisi cuaca cerah, bebas polusi cahaya dan bidang pandang tidak terhalang apa pun.

Baca Juga: Ratusan Anak Positif Covid-19, Anggota DPR Imbau Pemerintah untuk Tak Buka Sekolah dalam Waktu Dekat

11. Bulan Fase Perbani Akhir

Fenomena ini terjadi pada pukul 13.24 WIB pada jarak 402575 kilometer dari Pusat Bumi.

Bulan, Bumi dan Matahari membentuk sudut 90 derajat atau sudut siku-siku ketika mengalami fase ini.

Bulan akan terbit ketika tengah malam dan berkulminasi ketika Matahari terbit.

Bulan dapat disaksikan setelah Matahari terbit hingga terbenam ketika tengah hari.

Baca Juga: Bukan Hanya Sesak Nafas, Dua Studi Ungkap Gejala Lain Munculnya Covid-19 dalam Tubuh

12. Konjungsi Tripel Bulan, Jupiter, dan Saturnus

Fenomena ini dapat diamati pada 8 Juni 2020 pukul 18.00 WIB di arah Timur agak ke Tenggara dengan bentuk menyerupai segiitiga tumpul.

Sudut tumpul ini terletak di Jupiter. Kemudian, Bulan bergerak perlahan mendekat Saturnus, sehingga pada 9 Juni 2020 pukul 00.00 WIB membentuk segitiga siku-siku dengan sisi miring Bulan-Saturnus dan sudut siku-siku di Jupiter.

Fenomena ini dapat diamati di arah Tenggara dengan ketinggian sekitar50 derajat di atas ufuk.

Baca Juga: Arab Saudi Kembali Buka Aktivitas di Masjid, Warga Suriah: Saya Berkaca-kaca Mendengar Suara Azan

13. Konjungsi Bulan dan Jupiter

Fenomena ini terjadi pada pukul 22.37 WIB dengan sudut pisah sebesar 2,4 derajat.

Konjungsi ini dapat teramati dari arah Timur agak ke Tenggara dengan ketiinggian sekitar 60 derajat di atas ufuk.

Bulan berjarak 382.420 kilometer dari Bumi dengan luasan piringan yang terkena cajaya sebesar 90,2 % atau sudah memasuki fase Cembung Akhir.

Baca Juga: Sambut New Normal Kota Tasikmalaya, Budi Budiman: Bukan Berarti Semua Kegiatan Kembali Seperti Biasa

14. Gerhana Matahari Cincin

Gerhana Matahri cincin terjadi ketika Bulan terlalu jauh dari Bumi sehingga tiak sepenuhnya menutupi Matahari.

Ini menghasilkan cincin cahaya di sekitar Bulan yang gelap.
Korona Matahari tidak terkihat selama Gerhana cincin.

Jalur Gerhana akan dimulai di Afrika Tengah dan bergerak melalui Arab Saudi, India Utara, dan Cina Selatan sebelum berakhir di Samudra Pasifik.

Gerhana sebagian akan terlihat di sebagian besar Afrika Timur, Timur Tenga dan Asia Selatan.

Baca Juga: Ada Tekanan dari Donald Trump, Pengacara Top FBI Mengundurkan Diri

15. Titik Balik Matahari Juni

Titik balik Matahari Juniterjadi pada 14.44 WIB. Kutub Utara Bumi akan condong ke arah Matahari, yang akan mencapai posisi paling utara di langit dan berada di atas garis balik utara pada 23.44 derajat lintang utara.

Ini adalah hari pertama musim panas di belahan Bumi Utara dan hari pertama musim dingin di Belahan Bumi Selatan.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Instagram @bpptkg

Tags

Terkini

Terpopuler