PIKIRAN RAKYAT - Sebuah rekaman video menunjukkan situasi mengerikan mengenai kelelawar yang jatuh dari sarangnya dan sekarat di tanah.
Ratusan hewan yang biasa keluar saat malam hari itu ditemukan mati di negara bagian utara Uttar Pradesh, India.
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Daily Star, video yang dibagikan pada tanggal 26 Mei 2020 tersebut, menunjukkan salah satu mamalia berbulu berbaring tak berdaya di tanah seraya mencoba merangkak.
Baca Juga: Bahas UU Keamanan Hong Kong pada Diskusi Dewan PBB, Inggris dan AS Membuat Tiongkok Geram
Hewan kecil berwarna hitam itu menggeliat di tanah dan membuka mulutnya, namun terlalu lemah untuk bergerak dari titik itu.
Dengan lebih dari 134.000 penayangan di Twitter, video tersebut telah memicu perdebatan di kalangan orang India tentang apa yang harus disalahkan dengan banyak orang menyebut gelombang panas.
"Ketika kelelawar terkena panas berlebihan terutama di puncak musim panas mereka mati. Saya sudah pernah melihat ini sebelumnya," tulis sebuah cuitan di Twitter dilansir dari Daily Star.
Baca Juga: Ratusan Anak Positif Covid-19, Anggota DPR Imbau Pemerintah untuk Tak Buka Sekolah dalam Waktu Dekat
Beberapa cuitan lain kemudian mengklaim bahwa kelelawar-kelelawar itu mati karena kenaikan suhu yang berlebihan akibat gelombang panas yang kini melanda India.
Pecinta binatang mengatakan kelelawar itu terlihat kesakitan dan berharap video tidak disebarluaskan lebih lanjut dan netizen tidak menonton video itu.
Pejabat setempat mengatakan kenaikan suhu yang dramatis, membuat merkuri melonjak hingga 43 derajat selsius minggu ini.
Baca Juga: Temukan Fakta Bisa Menyembuhkan Covid-19, Taiwan Resmi Gunakan Remdesivir untuk Atasi Virus Corona
Kenaikan suhu tersebut diperkirakan menjadi dalang di belakang ratusan kematian kelelawar, namun mereka akan melakukan tes untuk memastikan yang sebenarnya terjadi.
"Kami akan mengumpulkan sampel kelelawar mati dan mengirim mereka untuk diuji memastikan alasan di balik kematian mereka. Staf lapangan kami telah menemukan 10-20 karkas kelelawar," kata salah satu petugas Hutan Distrik Shraddha Yadav.
Kemudian, Lembaga Penelitian Veteriner India (IVRI) mengatakan yakin kelelawar itu mati karena pembuluh darah yang pecah di kepala mereka.
Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Jamur dalam AC Tak Terpakai dapat Timbulkan Histoplasmosis yang Berbahaya?
"Tampaknya kematian massal kelelawar disebabkan oleh pendarahan otak, yang disebabkan oleh panas yang berlebihan," kata Direktur IVRI RK Singh kepada Xinhua.***