Terhenti di Babak 16 Besar Piala Soeratin, Pelatih Persib U-15 Roberto Kwarteh Akui Kekalahan Hanya Terjadi dalam Adu Penalti

25 Februari 2020, 16:51 WIB
Pemain Persib Bandung U-15.* //PERSIB

PIKIRAN RAKYAT - Terhentinya langkah Persib Bandung U-15 di babak 16 besar Piala Soeratin 2020 terjadi saat mereka berhadap dengan wakil Bali dengan skor 3-6.

Kekalahan itu diterima setelah terjadinya drama adu pinalti di Stadion Gemilang, Magelang pada Minggu, 23 Februari 2020.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com melalui situs Persib dan PSSI, Persib Bandung sebagai wakil Jawa Barat berusaha tampil menyerang dan menguasai lini tengah sejak awal pertandingan.

Baca Juga: Trilogi Jurassic World Tayang Tahun Depan, Chris Pratt: Ini Akan Jadi yang Terbesar dan Terbaik

Namun permainan disiplin yang dilakukan Bali mampu mengandaskan setiap serangan Maung Ngora tersebut.

Memulai babak pertama dengan tampil menyerang, Persib Bandung tak mampu meruntuhkan pertahanan Bali.

Bahkan, serangan mengejutkan dari I Komang Aditya Prabaskara membuka keunggulan Bali setelah menyambar bola liar di kotak penalti Persib Bandung.

Baca Juga: Antisipasi Penyalahgunaan Narkotika, BNN Lakukan Tes Urine pada Ratusan Anggota Satpol PP Kota Tasikmalaya

Babak pertama berakhir untuk keunggulan Bali 1-0. Seolah tak mau kalah, Persib pun membalas dengan cetakan tendangan bebas Razan Syifa Nur Akbar di menit ke-39.

Tendangan bebas itu berhasil menukik langsung ke gawang dan tak bisa dihentikan kiper Bali. Skor sama 1-1 memaksa laga berlanjut ke babak tambahan.  

Di babak tambahan pertama, kedua tim sama-sama tampil menyerang. Mereka bermain agresif, tapi kebugaran kedua tim mulai menurun. Akhirnya, babak tambahan pertama masih imbang 1-1.

Baca Juga: Beredar Kabar Inggris Akan di Shariahkan oleh Kaum Pengungsi Suriah, Simak Fakta Sebenarnya

Di babak tambahan kedua, laga berlangsung semakin sengit. Persib harus kembali tertinggal lebih dulu di menit ke-78 melalui sundulan I Made Peter.

Tapi kurang dari sepuluh menit, PERSIB bisa membalas lewat gol yang dibuat David Muhammad Sidiq. Gol yang menghasilkan skor 2-2 itulah yang memaksa laga harus diakhiri dengan adu penalti.  

Dalam laga adu penalti, dua eksekutor Persib David Seta Rangga dan Razan Syifa gagal mencetak gol. Sedangkan tiga penendang pertama Bali, yakni Dimas Febrizio, Ngurah Evan Pradita dan M. Kafi sukses membobol gawang Persib Bandung.

Baca Juga: Kepala Desa sebagai Representatif Masyarakat, Uu Ruzhanul: Diharap Bisa Ubah Paradigma Masyarakat

Meski, penendang ketiga Maung Ngora David Muhammad sempat memberi harapan dengan membuat kedudukan menjadi 3-5. Namun, eksekutor keempat Bali I Kadek Dwiki Ari Mahendra mampu memastikan kemenangannya dengan skor akhir 3-6.

Atas hasil pertandingan tersebut, Pelatih Persib U-15 Roberto Kwateh memberikan beberapa pandangannya.

Tim asuhannya memang kalah tetapi ia memahami pertandingan dilalui dengan sengit. Perlawanan balasan selalu diberikan deretan pemain Persib.

Baca Juga: Dorong Pemerintah untuk Lakukan Penelitian, Anggota DPRD Jawa Barat Sebut Kina Bisa Menjadi Obat Virus Corona

"Meski kalah, kami tetap mengapresiasi perjuangan anak-anak. Karena selama pertandingan, dari situasi tertinggal, mereka selalu bisa balas gol lawan. Secara mental, kami lebih bagus dari lawan," kata Roberto setelah pertandingan.

Bahkan, Roberto menganggap bahwa tim asuhannya hanya kalah dalam adu penalti. Itu pun karena adanya salah paham antar pemain yang mengeksekusi babak penalti.

"Kami hanya kalah di babak adu penalti. Padahal sudah bikin lebih banyak peluang ketimbang lawan. Dua gol lawan memang ada salah paham di antara pemain. Tapi kami selalu bermain positif dengan umpan-umpan pendek," jelasnya.

Baca Juga: Patut Diwaspadai, BMKG Rilis Pernyataan Cuaca Buruk Di Puncak Bogor hingga Akhir Februari

Roberto pun mengakui bahwa dari tiga laga yang dijalani Persib U-15 di putaran nasional menghasilkan catatan dua kali menang dan sekali kalah. Selain itu, Maung Ngora telah mencetak enam gol dan kemasukkan tiga gol.

"Dibandingkan saat di tingkat Jawa Barat, kami sudah lebih baik karena bikin lebih banyak gol. Tapi itu masih belum cukup karena peluang yang kami buat di putaran nasional juga lebih banyak," kata Roberto.

Dengan demikian, Roberto menyimpan harapan bahwa tim asuhannya dapat belajar dari kesalahan di pertandingan melawan Bali ini dan membuktikan hasil lebih baik dalam lagi lainnya.

Baca Juga: Cekungan Bandung Akan Segera Ditangani, Penanganan akan Fokus pada 4 Bidang

"Dari segi permainan kami masih main dengan tiki-taka dan selalu positif dengan kirimkan bola ke depan. Saya hanya ingin bilang buat pemain, mereka harus tetap semangat dan mau belajar lagi apa saja yang kurang di sini, " tutup Roberto.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: PSSI PERSIB

Tags

Terkini

Terpopuler