Indo Barometer: Tingkat Kepuasan Publik pada Jokowi Naik, Ma'ruf Amin Turun

- 6 November 2020, 10:16 WIB
Presiden Joko Widodo saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Pertemuan Ilmiah Tahunan Ikatan Apoteker Indonesia secara daring, Kamis 5 November 2020.
Presiden Joko Widodo saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Pertemuan Ilmiah Tahunan Ikatan Apoteker Indonesia secara daring, Kamis 5 November 2020. /Foto: BPMI – Setpres/

PR TASIKMALAYA - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo sudah memasuki periode kedua dalam memimpin Tanah Air.

Menurut survei akan kepuasan masyarakat, 64,6 persen masyarakat puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo-Maruf Amin dalam satu tahun pemerintahan, periode 2019-2024.

Sementara, 33,1 persen masyarakat lainnya masih belum merasa puas.

Baca Juga: Tegaskan Hanya Penyampaian Aspirasi, Polda Metro Jaya: Tak Ada Sweping Produk Prancis

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari RRI, hal itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif Indo Barometer, M. Qodari yang mengatakan, hasil survei tersebut lebih baik dari periode pertama Jokowi.

Sebelumnya, pada September 2015, kepuasan terhadap Jokowi hanya 46,0 persen, sementara 51,1 persen menyatakan tak puas.

"Sebesar 64,6 persen publik puas dengan kerja Presiden Joko Widodo. Yang tidak puas 33,1 persen, tidak tahu/tidak jawab 2,3 persen," kata Qodari, Kamis, 5 November 2020.

Baca Juga: Mau Promo Gratis UMKM Anda di Pikiran Rakyat Tasikmalaya? Cek Syarat dan Ketentuannya Disini!

Kepuasan masyarakat kepada Jokowi dinilai dari hasil kerja nyata (27,1 persen), Jokowi orangnya merakyat (20,1 persen), dan banyak pembangunan infrastruktur (19 persen).

Sementara, alasan ketidakpuasan publik terhadap Jokowi adalah karena menilai pemerintahan Jokowi menguntungkan pihak tertentu (16,4 persen).

Kemudian, 13,4 persen tak puas karena merasa banyak tenaga kerja asing.

Baca Juga: Peringatan Dini BMKG: Waspadai Gelombang Tinggi di Beberapa Wilayah Perairan Indonesia

Alasan lainnya adalah perekonomian Indonesia menurun (13,1 persen), lapangan pekerjaan terbatas (11,6 persen), dan kesejahteraan masyarakat menurun (7,6 persen).

Dalam survei kali ini, Indo Barometer juga menemukan ketidakpuasan publik terhadap Wakil Presiden Ma'ruf Amin lebih tinggi daripada Jokowi.

"Sebanyak 40,8 persen publik puas dengan kerja Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Yang tidak puas 47,4 persen, tidak tahu/tidak jawab 11,8 persen," ujar Qodari.

Baca Juga: Angka Pengangguran Kian Meningkat, Pertumbuhan Ekonomi Dinilai Membaik pada Triwulan III Berkat UMKM

Kepuasan terhadap Ma'ruf dilandaskan pada alasan berperan dalam menjaga kerukunan antarumat beragama (36,5 persen), mempunyai hasil kerja nyata (16,1 persen), dan orang baik dan sederhana (12 persen).

Sementara itu, responden yang tak puas beralasan hasil kerja nyata belum terlihat (65 persen), Ma'ruf tidak tegas (9,5 persen), dan kebijakan Ma'ruf terbatas (5,3 persen).

Survei ini dilakukan pada 10-17 Oktober 2020 terhadap 1.200 responden.

Baca Juga: Perwira Polisi Berpangkat Kompol Jadi Pengedar Sabu-Sabu, Pengamat: Dia Terjebak Pola Hedonisme

Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error sebesar sekitar 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah