Kementerian ESDM Salurkan 400 Paket Bantuan untuk Pemkab Kebumen

- 27 Oktober 2020, 18:41 WIB
400 paket bantuan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI diserahkan oleh Bupati Kebumen kepada perwakilan petani, di Gudang Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kebumen, Jumat (23/10/2020).*
400 paket bantuan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI diserahkan oleh Bupati Kebumen kepada perwakilan petani, di Gudang Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kebumen, Jumat (23/10/2020).* //Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

PR TASIKMALAYA - Kementerian Energi, dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI menyalurkan 400 paket bantuan kepada Pemerintah Kabupaten Kebumen.

Bupati Kebumen Yazid Mahfudh mengungkapkan, bantuan itu merupakan bagian dari program konversi Bahan Bakar Minyak ke Bahan Bakar Gas.

Bantuan tersebut diserahkan kepada perwakilan petani, di Gudang Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten Kebumen, Jumat, 23 Oktober 2020.

Baca Juga: Tri Rismaharini Komitmen Kembangkan Potensi Pekerja Seni Kota Surabaya

Setiap paket terdiri dari pompa air, selang, elpiji tiga kilogram, regulator, dan perangkat konverter.

Yazid berharap, para petani penerima bantuan dapat merawat pompa air beserta kelengkapannya itu dengan baik.

“Ini adalah komitmen pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah untuk membantu para petani,” kata Yazid sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, Selasa, 27 Oktober 2020 dari Pemprov Jateng.

Baca Juga: Polda Sulsel Tangkap Belasan Tersangka Pembakaran Ambulans, 3 Orang Masih di Bawah Umur

“Saya minta agar para petani merawat dan menggunakan bantuan ini dengan baik, sehingga bisa dirasakan manfaatnya, terlebih ini juga dapat meningkatkan perekonomian,” tambahnya.

Sementara itu, Anggota DPR RI, Rofik Hananto, seusai penyerahan bantuan, mengatakan, program konversi pertanian menggunakan gas.

Hal tersebut sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 38 tahun 2019 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Penetapan Harga LPG Tabung Tiga Kilogram untuk Kapal Penangkap ikan Bagi Nelayan Sasaran, dan Mesin Pompa Air bagi Petani Sasaran.

Baca Juga: Musim Penghujan, Dua Daerah di Jawa Tengah Siaga Potensi Bencana

“Ini memang benar-benar membantu petani karena hemat. Kalau BBM petani bisa keluar Rp40 ribu sehari, kalau BBG hanya sekitar Rp20 ribu,” kata Rofik.

Rofik membeberkan pemanfaatan bahan bakar gas memiliki keunggulan daripada BBM, di antaranya bisa menghemat pengeluaran operasional para petani sebesar 30-50 persen.

Perawatan mesin dengan elpiji juga cenderung lebih mudah daripada mesin dengan BBM. Selain itu, kadar emisi gas buang juga lebih sedikit sehingga berdampak baik untuk lingkungan.

Baca Juga: Buntut Karikatur Nabi Muhammad, Presiden Turki Serukan Boikot Produk Prancis

Rofik meminta agar paket konversi itu dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh para petani. Ia juga berharap, tahun depan jumlah petani yang dapat menikmati program tersebut semakin banyak.

Lebih lanjut, ada kriteria yang harus dipenuhi oleh petani penerima manfaat, antara lain  kepemilikan lahan dengan luas maksimal 0,5 hektare.

Bagi petani transmigran wajib memilik lahan maksimal seluas dua hektare dengan menunjukan dokumen kepemilikan lahan.

Baca Juga: Kementerian Pertanian Bagikan Kiat Perkuat Konsep Ketahanan Pangan Keluarga

Kemudian, para penerima bantuan harus memiliki identitas petani yang direkomendasikan oleh kepala desa atau camat, dan disahkan oleh kepala daerah, dan/atau kepala dinas pertanian setempat.

Selanjutnya, petani peneri maanfaat wajib memiliki identitas, yakni KTP, KK dan Kartu Tani.

Mereka juga harus mempunyai pompa air dengan mesin pengerak lebih kecil dari 6,5 HP, dan berbahan bakar bensin.

Baca Juga: Ditolak, Majelis Hakim Nilai Eksepsi Djoko Tjandra Tak Beralasan

Mereka juga belum pernah menerima bantuan sejenis, yakni mesin pompa air.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Pemerintah Provinsi Jawa Tengah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x