Sesampainya di Desa Karimunjawa, sebagai gerbang masuk pulau itu, pemerintah desa setempat menyiagakan relawan. Tugasnya, melakukan skrining ulang.
Kepala Desa Karimunjawa Arif Rahman mengatakan, pembentukan relawan telah dilakukan sejak April lalu. Mereka terdiri dari anggota Karang Taruna setempat.
Hal itu dibenarkan oleh anggota relawan Covid-19 Desa Karimunjawa, Atik.
Baca Juga: Rumus 20-20 Dapat Mencegah Kelainan pada Mata, ini Penjelasannya
Ia berpendapat, selain pendataan, relawan juga berperan untuk melakuakn sosialisasi tentang bahaya Covid-19.
“Kalau ada wisatawan yang datang, kita cek ada suratnya (rapid test) tidak, kemudian menandatangani surat pernyataan, berapa hari di Karimunjawa, (agen) yang bawa siapa yang bawa siapa, kita akan mengkoordinasikan kalau terjadi masalah, termasuk (seumpamanya) ada kaitannya dengan penularan virus,” sebutnya.
Atik berharap, dibukanya wisata Karimunjawa tidak menimbulkan klaster penularan Covid-19.
Baca Juga: Perubahan Konsumen saat New Normal, Pelaku Industri Seni dan Teater Dituntut Lebih Kreatif
Untuk wisatawan, diharap bisa mematuhi peraturan dengan melakukan tes cepat dan menerapkan protokol kesehatan.
Sebagaimana dikabarkan, wisata Karimunjawa mulai dibuka terbatas dan bertahap. Pada pembukaan ini, ada sekitar 100 orang wisatawan yang melancong ke pulau tropis tesebut.***