Bio Farma Dipercayai Produksi Vaksin Covid-19 di 150 Negara, Produksi 100 Juta Dosis Pertahun

- 15 Oktober 2020, 15:56 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19.
Ilustrasi vaksin Covid-19. /Pixabay/Willfried Wende./

PR TASIKMALAYA - Coalition for Epidemic Preparedness Innovations atau Koalisi Untuk Inovasi Persiapan Epidemi (CEPI) mempercayakan perusahaan induk BUMN Farmasi yaitu PT Bio Farma (Persero) untuk memproduksi vaksin Covid-19.

Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyuir di Jakarta pada Kamis, 15 Oktober 2020.

Vaksin Covid-19 akan diproduksi Sebanyak 100 juta dosis pertahun dan akan mulai diproduksi pada akhir kuartal IV 2021 atau kuartal 1 2022 mendatang dengan menggunakan fasilitas Bio Farma oleh CEPI, produksi vaksin Covid-19 tersebut melibatkan multi platform.

Baca Juga: Terjadi Demonstrasi, Presiden Kirgistan Siap Mundur usai Pemilu

"Saat ini dunia sedang berusaha untuk menemukan vaksin Covid-19 dengan segala jenis platform. Pengembang-pengembang vaksin Covid-19 dari seluruh dunia ada yang belum memiliki fasilitas produksi massal secara mandiri, sehingga CEPI akan mempertemukannya dengan produsen vaksin yang telah memenuhi persyaratan tertentu, dan Bio Farma adalah salah satunya," ujar Honesti dikutip Tasikmalaya.Pikiran-Rakyat.com dalam Antara News.

Bio Farma terpilih sebagai salah satu Potential Drug Manufacturer CEPI for Covid-19 sebagai lanjutan dari hasil due dilligence pada 15 September 2020 lalu, dimana aspek sistem profuksi vaksi dan mutunya serta sistem analitik laboratorium sistem teknologi informasi yang digunakan Bio Farma dalam meproduksi vaksin telah dinilai baik serta tidak lepas dari pengalaman Bio Farma yang telah pengalaman di dunia Internasional sejak 1997

Honesti mengatakan, Bio Farma tercatat sebagai salah satu dari 29 produsen vaksin di dunia yang telah mendapatkan prakualifikasi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) sebagai syarat telah memenuhi Good Manufacturing Practices (GMP), sehingga vaksin hasil dari Bio Farma sudah digunakan di 150 negara.

Baca Juga: Kim Jong Un Pamer Rudal Balistik, Menhan AS: Timbulkan Ancaman Global

WHO telah memberikan prakualifikasi sebagai syarat memenuhi GMP kepada Bio Farma, dengan 29 produsen vaksin lain di dunia, sehingga vaksin yang dibuat oleh Bio Farma dapat digunakan di 150 negara.

Meskipun dengan adanya produnsi vaksin Covid-19 untuk CEPI, Honesti menegaskan tidak akan mempengaruhi kegiatan priduksi yang rutin biasa dilakukan di Bio Farma

"Tentu saja kami sudah memperhitungkan aktivitas produksi kami yang rutin, setelah dilakukan perhitungan, penggunaan kapasitas produksi untuk CEPI, tidak akan mengganggu kegiatan produksi rutin di Bio Farma," katanya.

Baca Juga: Resahkan Warga, Polisi Ringkus Tersangka Perakit Peledak Tak Berizin di Cianjur

Menurut Honesti, kolaborasi antara Bio Farma dengan CEPI tidak hanya sebatas pembuatan vaksin COVID-19 saja, melainkan di masa yang akan datang akan memproduksi juga vaksin pandemi lainnya tentu dengan menggunakan berbagai teknologi terkini.

"Diharapkan Bio Farma bisa mendapatkan akses terhadap berbagai teknologi pembuatan vaksin, sehingga akan memperkuat kemandirian vaksin secara nasional," katanya.

CEPI merupakan koalisi pemerintah-swasta dan filantropis yang berpusat di Norwegia, memiliki tujuan untuk mengatasi epidemi, dengan cara mempercepat pengembangan vaksinnya.

Baca Juga: Bisa Dicontoh Daerah Lain, BUMDes Mamuju Dipuji Wamen ATR/BPN

Hal ini bertujuan untuk mengembangkan fase awal vaksin, yang aman, efektif dan terjangkau yang dapat membantu menahan wabah sedini mungkin.***

Editor: Tita Salsabila

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah