PR TASIKMALAYA - Sebelumnya pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un memamerkan rudal balistik dan ribuan pasukan melalui Pyongyang dalam acara terbesar di Korea Utara.
Menanggapi hal itu, Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Mark Esper mengatakan, program nuklir dan rudal Korea Utara menimbulkan ancaman global, Rabu 14 Oktober 2020.
Kemunculan rudal balistik antarbenua (ICBM) baru selama parade akhir pekan di Korea Utara memikat banyak analis Barat.
Baca Juga: Polisi Cari Otak yang Memprovokasi Pelajar dalam Demo Tolak Omnibus Law
Tetapi para pejabat di Korea Selatan jauh lebih prihatin dengan tampilan sistem roket multi peluncuran (MLRS) baru yang cepat, rudal jarak pendek yang dapat bermanuver dan akan ideal untuk menyerang target di Korea Selatan.
“Kami setuju bahwa program rudal nuklir dan balistik Korea Utara tetap menjadi ancaman serius bagi keamanan dan stabilitas kawasan dan dunia.”
"Amerika Serikat tetap berkomitmen terhadap keamanan Republik Korea," kata Esper sebelum memulai pertemuan dengan mitranya dari Korea Selatan di Pentagon.
Baca Juga: Apresiasi Kinerja Pemerintah, Kalteng Siap Gelar Vaksinasi Covid-19 Massal
Esper menambahkan, bagaimanapun, Korea Selatan dan Amerika Serikat harus menemukan cara yang lebih adil untuk berbagi biaya pertahanan sehingga tidak jatuh secara tidak adil pada pembayar pajak warga Amerika.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump, memuji hubungannya dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.