PR TASIKMALAYA – Abdul Mu’ti selaku Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah menegaskan, bahwa Muhammadiyah tidak akan ikut serta bersama sejumlah ormas Islam untuk unjuk rasa kepung istana Selasa, 13 Oktober 2020.
“Muhammadiyah tidak ada hubungan dan tidak akan ikut dalam aksi yang dilaksanakan oleh sejumlah organisasi Islam pada Selasa besok,” ujarnya.
Langkah tersebut diambil Muhammadiyah, karena saat ini Muhammadiyah tengah fokus pada penanganan Covid-19, dan dampaknya terhadap pendidikan, ekonomi, dan kesehatan masyarakat.
Baca Juga: Pemerintah Umumkan Vaksin Covid-19 Sudah Tersedia di Indonesia November 2020
Abdul Mu’ti menambahkan, sebaiknya semua pihak dapat menahan diri untuk tidak gegabah melibatkan massa dalam jumlah besar, termasuk demonstrasi.
“Aksi demonstrasi lebih banyak mudharat daripada manfaatnya. Dalam Islam diajarkan agar meninggalkan perbuatan yang lebih banyak mengandung mudharat dibandingkan manfaat. Dalam hukum Islam, hal yang sangat mendesak harus lebih diprioritaskan di atas hal yang penting,” jelasnya.
Meski begitu, Muhammadiyah menghormati masyarakat yang melakukan demonstrasi. Hal tersebut merupakan upaya untuk menyampaikan aspirasi secara lisan dan tulisan.
Menyampai kan aspirasi merupakan hak setiap warga negara yang dijamin Undang Undang.
Baca Juga: Soal Merdeka Belajar, DPR: Nadiem Makarim Seharusnya Paparkan Dulu Program itu