Kecewa dengan DPR Soal RUU Cilaka, MUI: Lebih Bela Pemilik Capital Dibanding Kepentingan Rakyat

- 6 Oktober 2020, 19:31 WIB
Ilustrasi RUU Cipta Kerja.
Ilustrasi RUU Cipta Kerja. /RRI

PR TASIKMALAYA – RUU Ciptaker resmi disahkan dalam rapat paripurna DPR.

Menanggapi hal tersebut, Anwar Abbas selaku Sekjen majelis Ulama Indonesia (MUI) merasa sangat kecewa terhadap keputusan DPR tersebut.

"Terus terang sangat-sangat kecewa. Karena DPR yang merupakan wakil rakyat lebih banyak mendengar dan membela kepentingan pemilik capital daripada membela kepentingan rakyat banyak,” ujar Anwar.

Baca Juga: Berikut Resep Sup Ayam, Hidangan Lezat yang Cocok Disajikan di Musim Hujan

“Saya tidak tahu mengapa anggota DPR kita sekarang bisa seperti ini,” tambahnya.

Anwar menambahkan, sekarang dunia politik sudah ditekan bahkan dikuasai oleh oligarki politik.

“Semakin tampak jelas, sehingga tidak ada yang berani menyuarakan suara yang berbeda dari kepentingan pimpinan partainya karena takut oleh pimpinan partainya,” jelasnya.

Baca Juga: Hoaks Atau Fakta: Benarkah Kematian Donald Trump Sudah Diramalkan di Kartun The Simpsons?

Anwar berpendapat, pengesahan UU Ciptaker merupakan suatu bentuk faktor hutang jasa kepada pengusaha.

Ongkos politik yang tinggi sehingga menyebabkan politikus dan partai harus mengikuti permintaan pemilik modal untuk memikul ongkos ketika pemilu, atau kegiatan politik lainnya.

“Maka yang meminta-minta dan atau yang diberikan bantuan tersebut tentu akan diperintah-perintah dan ditawarkan oleh yang memberi bantuan atau oleh para pemilik kapital tersebut,” ujarnya.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah