Gibran-Teguh Lakukan Kampanye Virtual, Pakar Komunikasi Politik Nilai Kurang Efektif

- 27 September 2020, 20:01 WIB
Gibran Rakabuming Raka melakukan kampanye virtual di Solo, Jawa Tengah pada Sabtu, 26 September 2020.
Gibran Rakabuming Raka melakukan kampanye virtual di Solo, Jawa Tengah pada Sabtu, 26 September 2020. /RRI

PR TASIKMALAYA – Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakoso berencana menggelar kampanye virtual.

Kampanye daring pasangan nomor satu itu digelar di Kampung Bonorejo, Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari, Solo Jawa Tengah Sabtu, 26 September 2020.

“Gibran membuat persoalan Covid ini menjadi peluang, dengan ide dan gagasan yang baru dan inovatif. Tetapi tidak yakin efektif,” ujar Pakar Komunikasi Politik Emrus Sihombing.

Baca Juga: Masih Pakai Sarung, Seorang Kakek dan Mahasiswi Terjaring Razia Mesum

Emrus menyatakan, inti dari blusukan merupakan upaya untuk menyerap aspirasi dan permasalahan yang terjadi di masyarakat.

“Hasil blusukan virtual itu, kandidat bisa secara langsung mendengar, menampung, dan mengolah semua informasi menjadi suatu program yang dijanjikan,” ujarnya.

Ketika blusukan virtual dilakukan di masyarakat, harapannya masyarakat dapat segera langsung mendapat jawaban dari Paslon atas semua pertanyaan yang disampaikan, dan hal ini efektif bagi semua calon walikota.

Baca Juga: Amien Rais: Komunisme Diberi Angin Kencang dalam Kepemimpinan Jokowi

Emrus menila,i langkah yang dilakukan Gibran merupakan ide dan terobosan baru, inovatif, dan efektif bagi calon walikota di daerah perkotaan.

Selain itu, menurut Emrus kampanye secara daring dapat menampung lebih banyak masyarakat atau komunitas tertentu. Hasil dari blusukan virtual dapat direkapitulasi dan direproduksi lagi, ujarnya.

“Dengan lambang kearifan lokal, lalu grafik, yang dikemas sedemikian rupa. Hasil reproduksi itu bisa disebar ke media sosial atau juga ke handphone masyarakat,” ujarnya.

Baca Juga: Tiongkok Punya MRT Tercepat di Dunia, Melaju hingga 160 Kilometer per Jam

Selain hal tersebut, hal lain yang dapat dilakukan oleh paslon seperti monitoring dengan menggunakan kamera drone. Tujuannya untuk mengetahui secara langsung kondisi masyarakat.

“Jadi dari hasil monitoring drone, ditambah komunikasi virtual aplikasi zoom atau yang lain, saya kira sangat efektif, dan masyarakat akan merasa sangat dekat dengan si calon.

“Semua itu dilakukan daring bahkan tidak ada lagi kampanye langsung, maka orang yang mengatakan covid berbahaya menjadi tidak terbukti,” jelasnya.

Baca Juga: Pemkot di Surabaya Sasar Sejumlah Pesantren untuk Pemeriksaan Covid-19

Emrus menambahkan, agar semua paslon dapat melakukan hal serupa agar tidak mengumpulkan massa di saat pandemi.

“Marilah kita kampanye dengan cara milenial. Kampanye dengan mengumpulkan banyak orang itu jadul,” tandasnya.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah