Tolak RUU HIP Disahkan, Gatot Nurmantyo sebut Sejarah Kelam akan Terulang

- 27 September 2020, 13:05 WIB
ANGGOTA Gerakan Rakyat Anti Komunis Jabar menggelar aksi unjukrasa di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (10/7/2020). Dalam aksinya massa menuntut pemerintah untuk mencabut RUU HIP Prolegnas, usut konseptor RUU HIP, hapuskan komunis di Indonesia.
ANGGOTA Gerakan Rakyat Anti Komunis Jabar menggelar aksi unjukrasa di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (10/7/2020). Dalam aksinya massa menuntut pemerintah untuk mencabut RUU HIP Prolegnas, usut konseptor RUU HIP, hapuskan komunis di Indonesia. /Pikiran-Rakyat.com/Ade Bayu Indra/

PR TASIKMALAYA - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menolak tegas pengesahan Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila.

Gatot menilai, jika RUU HIP disahkan, akan terjari pertumpahan darah dan bangkitnya neokomunisme atau Partai Komunis Indonesia gaya baru.

"Saya yakin peristiwa kelam akan berulang apabila RUU HIP ini diketok menjadi UU," kata Gatot seperti dalam kanal Youtube Hersubeno Point, Sabtu, 26 September 2020.

Baca Juga: Titi Rajo Bintang Melahirkan Bayi Laki-laki

Gatot bersumpah akan menjaga keutuhan Pancasila agar tak diganti, sebab alasan ia masuk KAMI adalah untuk menangani masalah yang terjadi di Indonesia.

Senada dengan Gatot, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) juga menolak tegas RUU HIP yang dianggapnya mengancam kehidupan bangsa.

Hal itu disampaikannya pada saat pidato HUT Partai Demokrat, Jumat, 25 September 2020 malam.

Baca Juga: Salah Satu Karyawan untuk Team LCR MotoGP Dikonfirmasi Positif Covid-19

"Kami menolak RUU HIP karena menimbulkan kontroversi yang tinggi dan bisa memecah belah persatuan bangsa.

"Partai Demokrat, menjunjung tinggi Pancasila sebagai dasar negara," kata Ketua Umum Partai Demokrat itu.

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x