Baca Juga: Bebas Riba, KUR BSI 2023 Solusi Tepat bagi UMKM untuk Dapatkan Modal hingga Rp500 Juta
Untuk merangkum itu semua, Menteri PANRB menggunakan sebuah peribahasa yang berbunyi "Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh". Ia menilai bahwa prinsip ini masih sesuai dengan kondisi kekinian.
Kaitannya dengan ASN, maka ASN secara mutlak harus memiliki semangat gotong royong dan konsistensi yang tinggi dalam bekerja. Dengan itu maka akan dapat berkontribusi dalam menciptakan bangsa Indonesia yang berdaulat, bermartabat, khususnya hingga pergaulan dunia Internasional.
Secara sederhana dapat diimplementasikan dalam bentuk akuntabilitas dalam bekerja, peningkatan mutu pelayanan publik, dan memprioritaskan pelayanan publik.
Selain nilai-nilai yang harus dicapai tadi, Menteri PANRB mengingatkan bahwa dengan adanya sumpah pemuda ini menghadirkan pemahaman agar menghindari beberapa hal yang tercela.
Baca Juga: Kronologi Peristiwa Sumpah Pemuda: Peringatan Sejarah Penting bagi Kebangsaan Indonesia
Ia memberikan contoh hal-hal yang harus dihindari itu seperti Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme di kalangan pejabat publik.
Ia menutup dengan hasil perenungannya, bahwa dalam sumpah pemuda ini, semangat yang dibangun adalah semangat persatuan bukan kedaerahan. Tidak ada bentuk diskriminasi apapun dalam sejarah sumpah pemuda.
Nilai tersebut juga menurut Menteri PANRB memiliki peranan yang penting dalam menciptakan kondisi pelayanan publik yang baik dan bisa berdampak kepada masyarkat.***