Network
PR TASIKMALAYA – Mantan narapidana terorisme dari Kabupaten Paser bernama Ardiansyah mengingatkan seluruh generasi muda untuk waspada mengenai penyebaran media sosial soal terkait ajakan radikalisme.
Dirinya bercerita bagaimana ajakan radikalisme bisa masuk melalui media sosial. Semua berawal dari acara pengajian biasa yang dipublikasikan melalui Facebook.
“Saya dulu terpapar melalui Facebook. Awalnya pengajian biasa, sampai tanpa sadar ajaran-ajaran tersebut ternyata mengarah pada radikalisme,” katanya pada 13 Juli 2023.
Menurut dia, paham radikalisme banyak mempengaruhi anak muda terutama mereka pada rentan usia 30-an. Serta dominasi penyebaran melalui media sosial.
Baca Juga: Luar Biasa! Pre-Order Album ISTJ Milik NCT DREAM Mencapai 4,1 Juta
Ia mengatakan bahwa pemahaman soal radikalisme maupun terorisme sangat bertolak belakang dengan ideologi kebangsaan.
“Rata-rata pemahaman terorisme itu bertolak belakang dengan ideologi kebangsaan, seperti Pancasila dan UUD 1945. Jadi wawasan kebangsaan dan agama itu penting ditanamkan sejak dini,” kata dia dikutip dari ANTARA.
Sementara itu, Direktur Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Republik Indonesia Irfan Idris mengatakan perlu adanya pendekatan khusus perihal melawan aksi terorisme di dalam negeri.
Irfan mengatakan terorisme tergolong kejahatan yang cukup luar biasa dalam pencegahan dan penanggulangan.
Baca Juga: Belum Selesai King the Land, Lee Junho 2PM Ditawarkan Main Drama Baru 'Cashero'
