Faktor penyebab terjadinya gelombang tinggi ini diakibatkan oleh pergerakan angin di wilayah Indonesia bagian selatan.
Angin di daerah tersebut berkecepatan 8-30 knot, yang bergerak secara dominan dari arah tenggara hingga timur.
Teguh Wardoyo menegaskan bahwa dengan kecepatan angin yang cenderung searah dan memiliki kecepatan yang tinggi, mengakibatkan potensi gelombang tinggi terjadi.
Lebih lanjut ia mengimbau kepada masyarakat baik itu pengguna moda transportasi laut dan nelayan agar memperhatikan kondisi tersebut. Sehingga dapat mempertimbangkan keselamatan jiwa dalam beraktifitas.
Baca Juga: BMKG: Warga Tidak Boleh Lihat Proses Gerhana Matahari Secara Langsung
Perbandingan Bahaya Kondisi Laut dengan Model Perahu
Bagi perahu nelayan akan menjadi berbahaya untuk melaut ketika kecepatan angin melebihi 15 knot dengan ketinggian 1,25 meter.
Kapal tongkan memiliki batasan selamat untuk berlayar ketika kecepatan angin tidak melebihi 16 knot dan tinggi gelombang 1,5 meter.
Kapal feri memiliki batasan bahaya ketika kecepatan angin mencapai 21 knot dengan tinggi gelombang maksimal 2,5 meter.
Baca Juga: Usai Diguncang Gempa 7.3 Magnitudo, BMKG Imbau Warga Mentawai-Siberut untuk Jauhi Bibir Pantai