Waspada! Merapi Kembali Luncurkan Guguran Lava Pijar

- 3 April 2023, 12:28 WIB
Lava pijar meluncur dari kubah lava Gunung Merapi terlihat Srumbung, Magelang, Jawa Tengah, Minggu, 2 April 2023.
Lava pijar meluncur dari kubah lava Gunung Merapi terlihat Srumbung, Magelang, Jawa Tengah, Minggu, 2 April 2023. /Antara Foto/Hendra Nurdiyansyah/

PR TASIKMALAYA – Gunung Merapi kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya. Berdasarkan hasil pengamatan, Gunung Merapi sempat meluncurkan guguran lava pijar sebanyak tujuh kali pada Senin,l periode pengamatan pukul 00.00 hingga 06.00 WIB.

Aktivitas vulkanisme yang tinggi membuat gunung yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, memiliki potensi bencana yang tinggi. Oleh sebab itu, pengamatan tetap harus dilakukan secara berkala untuk mengantisipasi dampak negatif yang ditimbulkan.

Berdasarkan catatan, Gunung Merapi merupakan gunung teraktif dari 127 gunung berapi di Indonesia. Adapun siklus letusan Gunung Merapi rata-rata setiap 2-5 tahun sekali terjadi letusan kecil, letusan besar rerata 10-15 tahun sekali dan letusan sangat besar terjadi 50-60 tahun sekali.

Mengingat siklus letusan Merapi yang cukup padat, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebutkan merapi sebagai salah satu dari 16 gunung berapi di dunia yang menimbulkan ancaman serius. Hal ini lantaran letak merapi yang dekat dengan pusat populasi.

Baca Juga: Tips Mendaki Gunung bagi Pemula, Jangan Diremehkan!

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso mengatakan bahwa selama periode itu Merapi mengeluarkan lava pijar yang kemudian meluncur ke arah Kali Bebeng dan Kali Boyong.

"Ke arah Kali Bebeng enam kali dengan jarak luncur maksimum 1.600 meter, satu kali ke arah kali Boyong dengan jarak luncur 1.500 meter," ujar Agus, dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari ANTARA.

Berdasarkan hasil pengamatan, Gunung Merapi terpantau mengalami sembilan kali gempa guguran dengan amplitude 3 sampai 20 mm selama 131,28 detik, satu kali gempa fase banyak dengan amplitudo 3 mm selama 6,84 detik, dan tiga kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 3 sampai 7 mm selama 87,08 sampai 142,4 detik.

Dengan demikian, status Gunung Merapi pada level III  atau siaga tetap dipertahankan. BPPTKG juga memberikan himbauan kepada masyarakat agar tidak mengendurkan kewaspadaannya. Meski terdapat sejumlah posko gempa dan stasiun pemantauan, gunung berketinggian 2.968 mdpl itu harus tetap diwaspadai.

Baca Juga: Erupsi Gunung Merapi Masih Berlangsung, Awan Panas Keluar Mengarah ke Kali Bebeng

Halaman:

Editor: Al Makruf Yoga Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x