Sebut Reklamasi sebagai Amanat Pemerintah Terdahulu, Nasdem: yang Protes Hanya Cari Popularitas

- 15 Juli 2020, 14:15 WIB
Ancol, salah satu hasil proyek reklamasi Jakarta.
Ancol, salah satu hasil proyek reklamasi Jakarta. /id.wikipedia.org/wiki/Reklamasi_daratan

PR TASIKMALAYA - Reklamasi pantai Ancol hingga kini masih banyak menuai kecaman dari warga.

Banyak yang memprotes kebijakan itu justru akan merusak lingkungan sekitar.

Dalam menanggapi banyaknya orang yang protes akan kebijakan reklamasi, Politikus Partai Nasdem, Bestari Barus justru melayangkan kritikannya.

Baca Juga: Hasil Rekaman CCTV Pembunuhan Editor Metro TV Buram, Polisi: Ada Alat Khusus yang Bisa Bikin Terang

Ia menyebut bahwa reklamasi bukanlah hasil kreasi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Artikel ini pernah tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul Reklamasi Ancol Ditandatangani Fauzi Bowo, Ahok hingga Jokowi, Nasdem: Dipolitisasi Cari Popularitas.

Namun proyek itu memang merupakan amanat pemerintahan-pemerintahan terdahulu.

Reklamasi bahkan sudah diputuskan sejak masa pemerintahan Fauzi Bowo, dan kemudian diteruskan oleh para penerusnya.

Baca Juga: Pegawai Positif Covid-19 Meninggal Dunia, Kantor TVRI Sumatera Selatan Terapkan Lockdown

"Pak Fauzi Bowo tanda tangan. Pak Jokowi tanda tangan. Ahok (Basuki Tjahaja Purnama, red) tanda tangan. Djarot (Saiful Hidayat) tanda tangan," katanya dalam forum Indonesia Lawyers Club tvOne, Selasa 14 Juli 2020 malam.

Ia menilai, orang-rang yang memprotes kebijakan itu hanyalah cenderung politisasi kebijakan reklamasi Ancol untuk mencari popularitas.

Ia pun menyebut bahwa kawasan pantai Ancol yang sekarang ada, itu juga merupakan bagian dari reklamasi.

Baca Juga: Hendak di Tes Covid-19, Bocah asal Arab Saudi Tewas usai Alat Swab Test Patah di Dalam Hidung

Ia pun membenarkan bahwa reklamasi Ancol merupakan hasil dari pengerukan 13 sungai di Jakarta yang mengalami pendangkalan atau sedimentasi.

Pemerintah ingin lumpur hasil pengerukan itu dipakai untuk reklamasi kawasan Ancol, dan sebetulnya tidak ada masalah dengan itu.*** (Ari Nursanti)

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x