Sebut Puncak Covid-19 akan Terjadi pada Mei 2020, Peneliti ITB: Asalkan dengan Satu Syarat

- 20 April 2020, 10:41 WIB
POLISI  memeriksa pelaju sekaligus membagikan masker di salah satu pos pemeriksaan pelaksanaan PSBB di Kabupaten Tangerabg, Banten, Minggu 19 April 2020.*
POLISI memeriksa pelaju sekaligus membagikan masker di salah satu pos pemeriksaan pelaksanaan PSBB di Kabupaten Tangerabg, Banten, Minggu 19 April 2020.* /ANTARA/

PIKIRAN RAKYAT - Sebagian wilayah di Indonesia kini tengah gencar melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) demi menekan penyebaran virus corona di Indonesia.

PSSB ini sangat berguna untuk menentukan puncak dari Covid-19 dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membuat virus ini hilang.

Peneliti matematika epidemologi Institut Teknologi Bandung (ITB), Nuning Nuraini mengungkapkan bahwa menurut perhitungan yang telah dilakukan oleh dirinya, puncak Covid-19 di Indonesia akan terjadi pada bulan Mei mendatang.

Baca Juga: Kim Jong Un terus Menyangkal, Korea Utara Kini Ungkap Bahwa Ada Kasus Corona di Negaranya

Namun ia juga mengungkapkan salah satu syarat untuk membuat puncak pandemi datang lebih awal dari yang seharusnya.

Syarat tersebut yakni bahwa warga harus tunduk pada aturan PSBB yang telah dibuat oleh pemerihntah.

Jika tak ada PSBB , Maka puncak pandemi diperkirakan akan terjadi pada Juli 2020.

Hal tu malah membuat durasi penyebaran virus corona semakin panjang dan angka kematian justru malah akan naik.

Baca Juga: Kembali Dinyatakan Positif Usai Pulih, Pria Tiongkok Dilaporkan 3 Kali Terinfeksi

Untuk memperpendek durasi virus corona di Indonesia,  maka ia menyebutkan bahwa dibutuhkan supresi PSBB yang baik di setiap wilayah. 

Supresi ini berupa mobilitas penduduk yang hanya sebesar 10 % dan 90 % lainnya diam di rumah.

Dengan begitu saat supresi PSBB berjalan dengan baik, durasi virus corona untuk menyebar dapat segera diperpendek.

“Secara umum, kalau supresi ini berjalan dengan baik itu harapannya puncak itu bisa terjadi di bulan Mei. Hampir sama dengan banyak kajian. Harapannya puncak itu bisa terlewati di Mei puncaknya. Karena kalau physical distancing tanpa PSBB itu baru tercapai di Juli,” ujarnya saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Sabtu 18 Maret 2020 dikutip dari prfmnews.

Baca Juga: Posisi Jenazah Harus Menghadap Kiblat, RSUD Kota Tasikmalaya Buat Peti Mati Khusus Muslim

Ia mengakui bahwa perhitungan yang ia lakukan saat pemberlakuan PSBB di Jakarta belum genap 10 hari.

Namun sejauh ini, PSBB yag dilakukan di kota tersebut sudah berjalan cukup baik.

“Kita lakukan perhitungan, karena baru 10 April kemarin, jadi baru belum 10 hari, itu menunjukkan tren penurunan nilai reproduksi ini. Tetapi belum sampai di bawah 1. Jadi kita perlu waktu untuk bisa melihat apakah PSBB ini bisa menekan angka reproduksi ini sampai kurang dari 1,” jelasnya.

Baca Juga: Kenali Alasan Sulit Tertidur Saat Sudah Dewasa dan Cara Mengatasinya

Namun dalam hal ini, ia mengungkap bahwa Jawa Barat memiliki tingkat perhatian yang rendah terhadap virus corona dibandingkan dengan wilayah lainnya.

Hal ini membuatnya prihatin karena masyrakat Jawa Barat yang merasa acuh dan tak peduli dalam mengatasi Covid-19.*** (Haidar Rais)

 

Artikel ini pernah tayang di Prfmnews.Pikiran-Rakyat.com dengan judul Peneliti Sebut Jika Warga Patuhi PSBB, Puncak Covid-19 Terjadi pada Mei 2020.

Editor: Rahmi Nurlatifah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah