Ganjar Pranowo Tanggapi Kasus Edy Mulyadi dan Arteria Dahlan: Menyakiti Hati Masyarakat

- 25 Januari 2022, 08:44 WIB
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo memberikan tanggapan terkait dengan kasus Edy Mulyadi dan Arteria Dahlan.
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo memberikan tanggapan terkait dengan kasus Edy Mulyadi dan Arteria Dahlan. //ANTARA

PR TASIKMALAYA - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo memberi tanggapan soal kasus Edy Mulyadi dan Arteria Dahlan.

Terkait tanggapan Ganjar Pranowo, Eks kader PKS Edy Mulyadi sebelumnya menuai reaksi masyarakat soal ucapannya yang menyebut Kalimantan, sebagai Ibu Kota Negara (IKN) baru adalah tempat jin buang anak.

Ganjar Pranowo juga kritik Arteria Dahlan karena telah menyinggung Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) yang memakai bahasa Sunda saat rapat.

Menurut Ganjar Pranowo, ucapan Edy Mulyadi dan Arteria Dahlan memunculkan reaksi di masyarakat.

Baca Juga: Tiga Mantan Member GFRIEND Akan Debut di Grup Baru VIVIZ dengan Mini Album 'Beam Of Prism

"Hari ini, banyak statement-statement terkait suku, agama, ras, bahasa, memunculkan reaksi di masyarakat," ucap Ganjar Pranowo pada Senin, 24 Januari 2022 seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari ANTARA.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengungkapkan, kasus Edy Mulyadi dan Arteria Dahlan saatnya dijadikan pembelajaran untuk menahan diri.

"Saya kira saatnya kita menahan diri, memilih diksi yang tepat, jika statemen berpotensi menyakiti hati masyarakat, mbok ya tidak dikeluarkan," lanjut Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.

Baca Juga: Moon Knight Jadi Sorotan, 10 Karakter Marvel Ini Kemungkinan Akan Tampil!

Menurut Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, kritik otokritik itu menyehatkan namun jika pilihan diksi dan intonasi tidak tepat, akan membuat penerimaan berbeda di masyarakat.

"Akhirnya reaksi muncul di Jabar, di Kalimantan muncul," ujar Ganjar Pranowo.

Ganjar Pranowo mengungkapkan, pihaknya mengajak semua orang yang dipercaya masyarakat, untuk mengerti persoalan dan perasaan dengan berbicara baik.

Baca Juga: Perpisahan, Greysia Polii Sebut Chafidz Yusuf Bukan Sekadar Pelatih PBSI: Orang Tua, Teman, dan Pembina

"Kritik boleh tapi kalau kemudian yang disampaikan ada potensi menyakiti hati, lebih baik jangan dikeluarkan," lanjut Ganjar Pranowo.

Menurut Ganjar Pranowo, kasus Edy Mulyadi dan Arteria Dahlan dijadikan pembelajaran untuk memilih kata yang baik, karena cara menyalurkan dan ruang diskusi sangat terbuka.

"Itulah demokrasi, maka kita tahan diri," kata Ganjar Pranowo.

Baca Juga: Edy Mulyadi Dilaporkan Soal Pencemaran Nama Baik 'Kalimantan', Polri: Laporan Masyarakat

Menurutnya lebih baik orang yang membuat pernyataan seperti Edy Mulyadi dan Arteria Dahlan, datang bertemu kelompok masyarakat, menjelaskan, jika salah minta maaf, hingga selesai klarifikasi.

"Jadi masyarakat, jangan terprovokasi," lanjutnya.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah