"Memang untuk alat pelindung diri di ruang isolasi masih minim. Mengingat jas tersebut dipergunakannya hanya satu kali. Dengan keterbatasan jas pelindung diri itu tim petugas terpaksa harus membeli jas hujan yang sederhana.
Baca Juga: Gerebek Arena Adu Muncang, Polisi di Kota Tasikmalaya Beberapa Kali Letuskan Tembakan Peringatan
"Tapi kita tetap berupaya meminta bantuan kepada Kementerian Kesehatan untuk mengirimkan alat pelindung diri (APD)," ujar Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman, Minggu 8 Maret 2020.
Namun, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmlaya sekaligus Kepala Pelaksana Crisis Centre Virus Corona Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, petugas yang menggunakan jas hujan sebagai APD tersebut bukanlah tenaga media, melainkan tenaga pendamping di RSUD dr. Soekardjo.
"Itu bukan tenaga medis, tapi pendamping yang membantu. Lagipula dengan status Orang Dalam Pemantauan (ODP) kan tidak perlu alat-alat seperti itu, karena itu di luar rumah sakit," terang Uus, Selasa 10 Maret 2020.
Baca Juga: Saat Langka karena Merebaknya Virus Corona, Ratusan Ton Gula Pasir Diduga Ditimbun di Tasikmalaya
Tak hanya tenaga medis saja yang terpaksa mengenakan jas hujan, petugas penyemprot cairan disinfektan ada beberapa diantaranya yang menggunakan jas hujan, alih-alih untuk melindungi dirinya.
Pernyataan tersebut nampak dari sebuah foto yang beredar di mana petugas Polsek Kelapa Gading berinisiatif untuk menggunakan jas hujan saat melakukan penyemprotan disinfektan di lingkungan Mapolsek untuk mencegah penyebaran Covid-19.