Tarif KRL Commuter Line Naik, Toriq Hidayat: Seharusnya Menambah Subsidi daripada Menaikkan Tarif

- 14 Januari 2022, 13:17 WIB
Anggota Komisi V DPR RI Thoriq Hidayat menanggapi kabar tarif kereta rel listrik atau KRL Commuter Line akan naik.*
Anggota Komisi V DPR RI Thoriq Hidayat menanggapi kabar tarif kereta rel listrik atau KRL Commuter Line akan naik.* /PR Tasikmalaya/ Andrian Rochmansyah Pratama

PR TASIKMALAYA - Tarif kereta rel listrik atau KRL Commuter Line, diwacanakan akan mengalami kenaikan.

Kenaikan tarif kereta listrik atau KRL Commuter Line tersebut ditanggapi oleh Toriq Hidayat selaku Anggota Komisi V DPR RI.

Menurut Thoriq Hidayat, kenaikan tarif KRL Commuter Line tidak selaras dengan semangat kebijakan menggalakkan penggunaan angkutan umum oleh masyarakat.

Jika wacana kenaikan tarif tersebut terjadi, menurut Thoriq Hidayat, maka berpotensi melemahkan semangat masyarakat menggunakan moda transportasi umum.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Di Sumur Mana Kamu Akan Melemparkan Koin? Pilihanmu Ungkap Siapa Dirimu  

"Ini tidak sesuai dengan kampanye pemerintah terkait peningkatan kesadaran penggunaan angkutan umum massal perkotaan dan non motorized transportation (NMT)," kata Toriq Hidayat dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara pada 14 Januari 2022.

Anggota Komisi V DPR RI tersebut menuturkan bahwa kenaikan tarif KRL Commuter Line bukan waktu yang tepat.

Dirinya mempertimbangkan mengenai kenaikan tarif yang berbarengan dengan naiknya sejumlah harga kebutuhan pokok seperti halnya minyak goreng.

Selain itu, dirinya menyebutkan bahwa akibat dari pandemi Covid-19, daya beli masyarakat dinilai masih rendah.

Baca Juga: Link Baca Manga Jujutsu Kaisen Chapter 171 Legal, Tampilkan Pertarungan Hidup dan Mati Megumi dan Reggie

Terkait adanya kemungkinan gelombang pandemi Covid-19 ketiga dirinya menilai lebih baik menambah subsidi untuk transportasi umum.

"Seharusnya pemerintah menambah subsidi atas moda transportasi umum ini dari pada berwacana menaikkan tarif," ujarnya.

Dirinya juga mengingatkan bahwa terdapat penurunan pengguna Commuter Line sepanjang tahun 2021.

Untuk wilayah Jabodetabek sendiri terdapat penurunan 19,6 persen dibanding pengguna KRL Jabodetabek tahun 2020.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Kesehatan Aries, Taurus dan Gemini 14 Januari 2022: Kebiasaan Diet Tak Baik!

Meskipun mengalami penurunan dirinya melihat adanya potensi kenaikan yang besar bagi pengguna KRL Commuter Line.

"Namun, potensi kenaikan kedepan cukup besar, mengingat sebagian masyarakat mengaku tidak punya pilihan lain sebagai transportasi dengan akses cepat dan lebih nyaman," tuturnya.

Dengan berbagai capaian kinerja serta beragam inovasi serta layanan modernisasi layanan KRL Commuter line, masyarakat memberikan apresiasi yang baik.

Menurutnya, jangan sampai apresiasi yang baik dari masyarakat bisa berubah karena adanya wacana kenaikan tarif.

Baca Juga: Komnas HAM Ungkap Alasan Tolak Kebiri Kimia Herry Wirawan: Tidak Sesuai dengan Prinsip

Sementara itu, menurut Adita Irawati selaku Juru bicara Kementerian Perhubungan, penyesuaian tarif masih dalam pengkajian.

“Pemerintah masih mengkaji kapan waktu yang tepat untuk penyesuaian ini mempertimbangkan situasi yang ada," kata Adita Irawati.

Untuk saat ini, tarif KRL masih merujuk pada Peraturan Menteri Perhubungan No. 17/2018. Adanya kenaikan tarif KRL didasari oleh beberapa pertimbangan.

"Misalnya, berkurangnya waktu tempuh dan waktu antrian masuk ke Stasiun Manggarai, yang sebelumnya memang cukup menghambat," ujarnya.

Baca Juga: AC Milan Sempat Kalah Diawal, Rossoneri Sukses Tumbangkan Genoa hingga Lolos ke Semifinal Piala Italia

Hal lain yang menjadi pertimbangan adalah pembangunan rel dwiganda, revitalisasi sejumlah stasiun yang memberi kemudahan, keamanan dan kenyamanan untuk pengguna KRL Commuter Line.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x