Dikabarkan Surabaya akan Hancur karena Alami Patahan Lempeng yang Semakin Membesar, Cek Fakta Sebenarnya

- 23 Februari 2020, 14:39 WIB
TANGKAPAN layar kabar bohong tentang patahan lempeng di Surabaya yang semakin membesar.*
TANGKAPAN layar kabar bohong tentang patahan lempeng di Surabaya yang semakin membesar.* //Facebook/ ANTARA

PIKIRAN RAKYAT - Beredar kabar bahwa Surabaya akan mengalami kehancuran akibat adanya patahan lempeng yang sudah mulai terlihat dibeberapa ruas-ruas dan titik jalan.

Diketahui, kabar tersebut pertamakali diunggah lewat media sosial Facebook yang membuat kekhawatiran masyarakat Surabaya, sehingga banyak yang sudah mengantisipasi akan hal itu.

Sebuah video yang menunjukkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta doa agar patahan lemepengan tersebut tidak terus membesar dan dounggah pada tanggal 20 Februari pukul 07.15.

Baca Juga: 20 Tanda Kamu Jatuh Cinta dengan Seseorang, Salah Satunya Selalu Memikirkannya

"#dapatkabardarigrubwa Ma'af kl salah karna hp gak bisa buat scrensot. Ini dpt info dr group LPMK AAC:

"Bu Risma minta utk didoakan agar kota Surabaya tdk hancur krn adanya patahan lempeng yg melewati Sukolilo sampe Cerme Gresik dan patahan yg garis kedua dari Waru ke Krian, Mojokerto, Jombang, Nganjuk sampe Cepu.

"Tim Ahli Gempa dan juga dari ITS sdh melihat tanda2 pada jalan2 yg akan terjadi patahan dan terlihat semakin membesar," tutur narasi yang menjelaskan maksud dari video yang diunggah pemilik akun Facebook tersebut.

Baca Juga: Dapatkan Bantuan Rp 129 Miliar, Purwakarta akan Bangun Kawasan Industri Baru untuk Menunjang Pertumbuhan Ekonomi

Unggahan tersebut mendapat berbagai respon dimana pengguna Facebook tersebut sudah dikomentari sebanyak 40 komentar, 196 Shares, dan 216 respon.

Namun, informasi yang meresahkan tersebut sudah dapat dipostikan adalah hoax atau kabar bohong.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Kantor Berita Antara, pakar tsunami dari Badan Pengkajian dan Penrapan Teknologi (BPPT) Widjo Kongko menyangkal informasi tersebut.

Baca Juga: BBWS Citanduy Tidak Membuahkan Hasil, Luapan Sungai Terus Terjadi dan Akibatkan Banjir di Kecamatan Sukaresik Tasikmalaya

Widjo menjelaskan bahwa potensi patahan lempeng yang dikabarkan semakin membesar di daerah Jawa Timur tersebut harus dilakukan pemetaan secara lanjut.

"Pemetaan yang lebih detail diperlukan karena potensi kegempaan hanya salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat kerusakan," ujar Widjo sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara.

Pengamatan Meteorologi dan Geofisika dari BMKG Stasiun Geofisika Klas II Tretes-Pasuruan Syawaldin Ridha mengatakan bahwa masyarakat Jawa Timur, khususnya Surabaya dan sekitarnya tidak khawatir.

Baca Juga: Pencarian Berakhir, Seluruh Siswa SMPN 1 Turi Sleman Yogyakarta yang Hanyut di Sungai Sampor Telah Ditemukan

Hal tersebut dituturkannya karena Surabaya sendiri secara historis belum pernah terjadi gempa akibat patahan lempeng tersebut.

"Kala dibilang potensi ada, tapi riwayat untuk gempa belum ada," tutup Syawaldin.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Permenpan RB Facebook Bella Irana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x