Hilang Satu Mata hingga Tangan Nyaris Putus, Satpam Korban Bom di Kedubes Australia Buka Suara

- 15 Desember 2021, 17:18 WIB
Seorang satpam menceritakan perjuangan hidup sebagai korban ledakan bom di Kedubes Australia di tahun 2004.
Seorang satpam menceritakan perjuangan hidup sebagai korban ledakan bom di Kedubes Australia di tahun 2004. /ANTARA

PR TASIKMALAYA - Seorang satpam bernama Sudirman A Thalib merupakan salah satu korban bom di Kedubes Australia pada 2004 silam.

Jadi korban bom di Kedubes Australia, satpam Sudirman kehilangan satu mata hingga tangan nyaris putus.

Sudirman masih ingat betul bagaimana nyawanya hampir hilang menjadi korban ledakan bom di Kedubes Australia saat bertugas sebagai satpam.

Pengalamannya saat menjadi satpam dan korban bom di Kedubes Australia itu diceritakan olehnya kepada awak media.

Baca Juga: Prediksi Sampdoria vs Torino di Coppa Italia 17 Desember 2021 dengan Line Up dan Skor Akhir

Berasal dari Bima Sudirman mencoba peruntungan dengan merantau ke Jakarta pada 2001 silam.

Semula ingin melanjutkan kuliah di Jakarta, Sudirman mendapat rejekinya sebagai seorang satpam.

"Saya terlahir dari keluarga yang tidak mampu,” kata Sudirman korban ledakan bom di Kedubes Australia itu, seperti dilansir PikiranRrakyat-Tasikmalaya.com dari laman Antara pada Rabu, 15 Desember 2021.

Setelah menjadi satpam di Serang, Banten, Sudirman ditugaskan di Kedubes Australia di Jakarta hingga sebuah bencana mengejutkannya dengan luar biasa.

Baca Juga: Laura Anna Meninggal Dunia, Postingan Lagu Terakhirnya Tuai Sorotan

Pada 9 September 2004 pagi, sebuah bom yang dibawa oleh mobil meledak di depan Kedubes Australia sekitar pukul 10.30 WIB.

Ledakan tersebut memakan korban jiwa 9 orang dan ratusan orang luka-luka. Sudirman adalah satu satpam yang selamat.

Ketika tiba-tiba ledakan bom yang dahsyat itu terjadi, Sudirman sedang berdiri sekitar 10 meter dari kawasan pintu gerbang Kedutaan Australia.

"Saya waktu itu tidak tahu apa yang terjadi dengan saya. Tiba-tiba badan saya terlempar, dengan spontan saya takbir Allahuakbar tiga kali saya ingat. Saya terjatuh, dan melihat sekujur badan saya penuh darah," tutur Sudirman sambil mengingat-ingat.

Baca Juga: 5 Cara Meningkatkan Ingatan, Salah Satunya Terkait Berat Badan

Ledakan bom itu mengakibatkan kedua tangannya luka parah. Darah pun terus mengucur dari kepala dan kakinya.

Tak ada lagi yang bisa dilakukan Sudirman ketika itu selain memasrahkan nasib dan hidupnya kepada Sang Pencipta.

"Dan detik itu, membuat saya merasa akhir dari perjuangan hidup saya, akhir dari perjalanan saya, saya pasrahkan kepada Allah, ya Allah, jika hari ini hari terakhir buat hamba saya ikhlas," ungkapnya.

Hanya saja, dirinya yang selalu ingat akan cita-citanya untuk berjuang membahagiakan orang tua menjadi penyulut semangatnya untuk tetap hidup.

Baca Juga: Berikut Jadwal Pertandingan dan Link Streaming Pekan ke 18 BRI Liga 1

Sudirman yang tergolek lemah setengah sadar saat kejadian langsung dilarikan sejumlah orang ke RS MMC lalu dipindahkan ke RS Cipto Mangunkusumo hingga ke RS Medistra.

Ledakan tersebut nyaris membuat kedua tangannya hilang untuk diamputasi. Beruntungnya hal itu tak terjadi dan hanya dilakukan operasi pemasangan pen. 

"Alhamdullillah saya masih bisa bersyukur, tangan saya masih bisa digunakan walaupun tidak normal, ini sudah hampir putus dipasang pen.

"Bongkar pasang dan inilah hasil yang maksimal yang bisa dokter lakukan buat saya dan saya bersyukur," ujarnya lirih.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Pilih Salah Satu Lukisan Berikut Ini untuk Mengetahui Seperti Apa Diri Anda

Enam bulan pemulihan, Sudirman yang sudah kembali bekerja tiba-tiba terjatuh. Dokter mendiagnosa adanya masalah syaraf di kepala.

Sementara itu, diidentifikasi adanya serpihan di mata kiri yang mengharuskan diangkatnya bola mata supaya tak berdampak pada mata kanan.

"Saya ikhlas ridho untuk ini, alhamdulillah saat ini saya menggunakan satu mata, mata kiri saya mata palsu," ujarnya.

Meski begitu, segala ujian berat ini tak membuat Sudirman berhenti bersyukur. Dirinya akan terus bangkit dan menjadi sosok yang lebih tangguh.

Baca Juga: Inilah 9 Member Project Girl Group yang Akan Debut di 'KBS Gayo Daechukje' 2021

"Bagi saya itu adalah ujian sekaligus nikmat karena dengan hal ini saya bisa tetap bangkit, tetap merasa bersyukur atas nikmat yang Allah berikan, karena hidup itu tetap membuat saya tetap tangguh kukuh," pungkasnya.

Kini Sudirman aktif menyuarakan perlawanan terhadap terorisme. Terutama setelah bertemu dan mendengar cerita dari para keluarga korban bom di Kedubes Australia tahun 2004 lainnya.***

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah