PR TASIKMALAYA – Putri mendiang presiden keempat Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Alissa Wahid menanggapi polemik yang sedang terjadi di KPK.
Alissa Wahid yang juga merupakan penggerak pemikiran kebangsaan di Jaringan Gusdurian ini turut menyoroti terkait 75 pegawai KPK yang dinonaktifkan.
Pertama, Alissa Wahid mengomentari tentang kasus Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) yang tidak meloloskan beberapa pegawai KPK.
Baca Juga: Simak! Rangkuman Kronologis Konflik Israel dan Palestina dalam Sepekan Terakhir Berikut Ini
Dikutip Tasikmalaya.Pikiran-Rakyat.com dari akun Twitter @AlissaWahid pada Rabu, 12 Mei 2021, berikut cuitan Alissa Wahid tertanggal Selasa, 11 Mei 2021.
“Dari survei-survei, dukungan kepada @KPK_RI semakin melorot, apalagi sejak Revisi UU KPK,” kata Alissa Wahid.
“Kinerjanya juga tidak semoncer dulu. Setelah kasus TWK ini, bagaimana ya? Ya tapi, saya sendiri sering menilai dalam banyak hal, Negara tidak merasa butuh dukungan rakyat,” sambungnya.
Baca Juga: Umumkan Keadaan Darurat Negara, Benjamin Netanyahu: Mereka akan Membayar dengan Lebih Mahal
Alissa Wahid juga turut mengenal salah satu pegawai KPK yang tidak lolos TWK tersebut, bernama Sujanarko.
“Pak Koko. Yang bantu saya pahami betapa kompleksnya situasi korupsi Indonesia. Yang saya temani sowan kyai-kyai dari Gus Mus sampai Mbah Maimoen Zubair,” ujar Alissa Wahid.
“Bikin halaqah anti korupsi NU di 14 kota. Yang sejak dulu sampai sekarang tak berubah: rasional, tak pakai sentimen saat menganalisis,” lanjutnya.
Alissa Wahid juga mengenal salah satu pegawai KPK lain yang tidak lolos juga dalam TWK tersebut bernama Tata Khoiriyah.
“Banyak orang termakan narasi 75 orang @KPK_RI yg tidak diloloskan adalah orang-orang yang tidak cinta negeri. Padahal sebagian saya kenal sebagai berintegritas,” tutur Alissa.
“Dan @tatakhoiriyah saya tahu luar dalam. Dzalim. Menghancurkan nasib orang dengan stempel litsus,” imbuhnya.
Menggunakan emot marah, Alissa Wahid menyatakan bahwa Tata Khoiriyah dulu merupakan asisten personal dirinya.
“Confirmed bagi saya, TWK @KPK_RI mbelgedes. Mbak @tatakhoiriyah staf Humas KPK dinyatakan tidak lolos,” ucap Alissa.
“Dulu asisten personal saya, keluarga kyai, qunut wolak-walik, sejak muda aktif di NU, ikut merintis dan besarkan jaringan @gusdurian, ya kali tidak punya wawasan kebangsaan,” tegasnya.
Ada satu akun yang mengeritik sikap Alissa terhadap KPK itu. Akun itu bernama @reynianastasya. Sontak, Alissa balas mencuit untuk menanggapinya.
“Nggak usah sedih, mbak. Saya bertindak dengan landasan prinsip hidup yang saya pegang, dengan pengalaman perjuangan selama 30 tahun,” katanya.
“Saya insya Allah tetap konsisten pada garis perjuangan itu. Silakan anggap saya kekanak-kanakan, tapi ndak usah sedih. Nanti mbak rugi emosi,” ucap Alissa menutup.***