Kajian Ramadhan di PT Pelni Batal Diduga Karena Isu Radikalisme, Fadli Zon: Ada yang Terpapar Islamophobia

- 10 April 2021, 10:42 WIB
Fadli Zon menanggapi soal T Pelni membatalkan kegiatan kajian Ramadhan diduga terkait dengan isu radikalisme.*
Fadli Zon menanggapi soal T Pelni membatalkan kegiatan kajian Ramadhan diduga terkait dengan isu radikalisme.* /Instagram.com/@fadlizon

PR TASIKMALAYA – PT Pelni membatalkan kegiatan kajian Ramadhan secara daring yang diisi oleh beberapa penceramah karena isu radikalisme.

Hal itu mendapat tanggapan dari Anggota Komisi 1 DPR RI Fraksi Partai Gerindra, Fadli Zon.

Fadli Zon mengatakan bahwa tindakan PT Pelni itu wujud dari terpaparnya Islamophobia karena kurangnya pemahaman tentang Islam.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 10 April 2021, Papa Surya Akhirnya Bertanya pada Elsa soal Pembunuhan Roy?

Selain itu, menurutnya karena miskin pengetahuan sejarah peradaban Islam.

Fadli Zon menyampaikan tanggapannya melalui cuitan di akun Twitter miliknya @fadlizon pada Jumat, 9 April 2021.

“Ada yang terpapar Islamophobia karena miskin pemahaman Islam dan literasi sejarah peradaban Islam,” tulisnya seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com.

“Akhirnya dengan mudah bikin stempel ‘radikal-radikul’,” sambungnya.

Baca Juga: Hasil Pertandingan Perempat Final Piala Menpora 2021: PSM ke Semifinal Setelah Menang Adu Penalti Lawan PSIS

Selain menanggapi terkait acara kajian Ramadhan di PT Pelni, cuitannya itu juga sebagai tanggapan kepada Musni Umar yang juga menyoroti kejadian tersebut.

Cuitan Fadli Zon.*
Cuitan Fadli Zon.* Twitter/@Fadlizon

Musni Umar menyatakan bahwa prihatin dengan apa yang dilakukan oleh umat selalu dikaitkan dengan radikalisme.

Salah satunya, kajian Ramadhan di PT Pelni yang dibatalkan karena isu radikalisme.

“Prihatin apa saja yang dilakukan umat selalu dikaitkan radikalisme. Ceramah Ramadhan juga dikaitkan radikalisme,” tulisnya.

Baca Juga: UPDATE Kode Redeem Free Fire 10 April 2021, Dapatkan Skin Gratis!

Diketahui sebelumnya, telah tersebar sebuah flyer yang menunjukan informasi agenda kajian atau ceramah secara daring di PT Pelni selama Ramadhan.

Dalam flyer itu, sejumlah penceramah akan mengisi kajian secara daring, di antaranya adalah Ust. Firanda Andirja, dan KH. Cholil Nafis selaku Ketua MUI.

Selain itu, Ust. Rizal Yuliar Putrananda, Ust. Subhan Bawazier dan Ust. Syafiq Riza Basalamah.

Namun, pihak PT Pelni membatalkan acara tersebut karena diduga terkait dengan radikalisme.

Baca Juga: Gus Baha: Jangan Sampai Hanya Karena Ada Satu Dua Orang Terpapar Ekstrimis Kita Malah Anggap Gagal Para Dai

Atas hal itu, panitia acara kajian pada Ramadhan itu pun dicopot atau dipecat dari jabatannya.

Terkait pembatalan tersebut disampaikan oleh Komisaris Independen PT Pelni Dede Budhyarto melalui cuitan di Twitter-nya @kangdede78.

“Panitia menyebarkan info terkait pembicara Ramadhan belum ada izin dari Direksi. Oleh sebab itu kegiatan tersebut dibatalkan,” tulisnya.

“Selain itu, pejabat yang terkait dengan kepanitiaan acara tersebut telah dicopot,” sambungnya.

Baca Juga: Penyebab Aksi Teror, Abdul Mu'ti: Karena Kurang Ilmu dan Kurang Gaul Jadinya Kurang Ajar

Pembatalan dan juga pemecatan tersebut, menurut Dede Budhyarto sebagai peringatan bagi pegawai BUMN yang terlibat radikalisme.

“Ini pelajaran sekaligus warning kepada seluruh BUMN, jangan segan-segan mencopot ataupun memecat pegawainya yang terlibat radikalisme,” ungkapnya.

Cuitan Dede Budhyarto.*
Cuitan Dede Budhyarto.* Twitter/@@kangdede78

“Jangan beri ruang sedikit pun, berangus,” tambahnya.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Twitter @fadlizon Twitter @musniumar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x