Dalam unggahannya, Zubairi Djoerban menuturkan banyak anak kehilangan orangtua mereka selama pandemi Covid-19.
Di sisi lain, dia juga menyoroti tingkat kematian anak karena Covid-19, dan klaster sekolah yang bermunculan.
Baca Juga: Berani Nekat Lakukan Mudik Lebaran 2021? Petugas Korlantas Polri Siap Memutarbalikkan Kendaraan
“Maaf mengatakan ini: banyak anak kehilangan orangtua selama pandemi. Di sisi lain, kematian anak karena Covid-19 juga tinggi. Plus, klaster sekolah bermunculan,” kicau Zubairi Djoerban, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari akun Twitter @ProfesorZubairi, Rabu, 7 April 2021.
Oleh karena itu, dia merasa poin-poin tersebut perlu diperhatikan saat Pemerintah akan kembali membuka sekolah untuk pembelajaran tatap muka.
Sementara, tingkat positivity rate Covid-19 di Indonesia masih cukup tinggi, yakni di atas 10 persen.
Baca Juga: Pembelajaran Tatap Muka Dapat Dilaksanakan, Mendikbud Nadiem Makarim Beberkan Syaratnya
“Rasanya, poin-poin ini perlu diperhatikan saat sekolah mau dibuka, sementara positivity rate kita masih di atas 10 persen,” kicau Zubairi Djoerban.
Dia pun menekankan telah mengatakan hal-hal tersebut berulang kali, tetapi tidak bisa melarang pembukaan sekolah.
“Saya sudah mengatakan hal ini berulang kali dan tidak bisa melarang juga sekolah dibuka lagi,” kicau Zubairi Djoerban.