Sudah Masuk Indonesia! Zubairi Djoerban Ungkap Fakta Varian Virus Covid-19 N439K yang Tak Mempan Antibodi

- 13 Maret 2021, 15:15 WIB
Usai B117, Ketua Satgas Covid-19 IDI, Profesor Zubairi Djoerban, membahas varian corona N439K seraya mengingatkan pandemi belum usai.
Usai B117, Ketua Satgas Covid-19 IDI, Profesor Zubairi Djoerban, membahas varian corona N439K seraya mengingatkan pandemi belum usai. /Instagram.com/@profesorzubairi

PR TASIKMALAYA – Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Profesor Zubairi Djoerban menjelaskan terkait dengan virus Covid-19 varian N439K.

Penjelasan soal Covid-19 varian N439K tersebut Profesor Zubairi Djoerban sampaikan melalui cuitan di akun Twitter pribadinya @ProfesorZubairi seperti yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com pada Sabtu, 13 Maret 2021.

Sebanyak 48 kasus mutasi N439K telah terdeteksi di Indonesia,” ungkap Profesor Zubairi Djoerban.

Baca Juga: Prabowo Berpeluang di Pilpres 2024, Pengamat Politik: Ridwan Kamil Lebih Cocok Sebagai Cawapres

Profesor Zubairi Djoerban kemudian mengawali penjelasannya dengan sejarah kemunculan virus Covid-19 varian N439K.

Varian N439K diduga muncul dua kali secara terpisah. Pertama kali itu di Skotlandia, pada waktu awal pandemi. Lalu, kali kedua, dengan jangkauan lebih luas di Eropa, dan saat ini sudah sampai di Indonesia,” tutur Profesor Zubairi Djoerban.

Profesor Zubairi Djoerban menuturkan, awalnya N439K dianggap telah menghilang saat diberlakukannya lockdown di Skotlandia.

Baca Juga: 11 Kyai Banyuwangi Kompak Dukung AHY, Doakan Agar Sabar Menghadapi Cobaan

Namun, N439K justru muncul di Rumania, Swiss, Irlandia, Jerman, dan Inggris.

Halaman:

Editor: Tita Salsabila


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x