PR TASIKMALAYA - Dewi Tanjung angkat bicara terkait kejadian ledakan bom disekitar Gereja Katedral Makassar.
Sebagai antisipasi dari kejadian tersebut, Dewi Tanjung meminta aparat keamanan dan juga Intelijen supaya menjaga dengan ketat di daerah-daerah rawan konflik.
Tanggapan Dewi Tanjung terhadap ledakan bom di Gereja Katedral Makassar disampaikan melalui akun Twitter @DTanjung15 miliknya pada Senin 29 Maret 2021.
Baca Juga: Minta Jokowi Tegur Mahfud MD, Natalius Pigai: Gelar Prof Dr ini Aneh!
Ia menuliskan, bahwa dirinya memiliki prakiraan yang tidak enak setelah kejadian ledakan tersebut.
"Nyai Punya Felling Ngga Enak," tuturnya dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun Twitter @DTanjung15.
Dewi Tanjung meminta kepada aparat Kepolisian dan juga Intelijen untuk memperketat daerah konflik.
"Aparat keamanan dan Intelejen Tolong di jaga ketat daerah-daerah yang rawan Konflik," tambahnya
Menurutnya, kejadian Bom Makassar bisa jadi bertujuan hanya untuk memicu kerusuhan di daerah yang rawan konflik.
"Karena diduga tujuan Bom di Makasar bisa jadi itu sinyal untuk memicu kerusuhan di daerah rawan Konflik," ucap Dewi Tanjung.
Baca Juga: Sebut Pelaku Teror Bom di Makassar Tak Punya Otak, Gus Miftah: dalam Suasana Damai Kok Ngebom Gereja
Dewi Tanjung mewanti-wanti pihak berwenang supaya waspada dan tetap jaga stabilitas keamanan negara.
Pada unggahan sebelumnya, tampak sang politisi marah dan mengutuk kejadian pemboman tersebut.
"Nyai Mengutuk Keras Aksi Pelaku Bom Bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar," tuturnya dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun Twitter @DTanjung15.
Menurutnya, kejadian tersebut merupakan dampak dari berkembangnya paham yang menjadikan manusia menjadi teroris.
"Inilah dampak buruk dari berkembangnya paham radikalisme menjadikan manusia jadi teroris Sesat," pungkasnya.
Diketahui hingga saat ini, Korban peristiwa ledakan bom di Gereja Katedral, jalan Kajaolalido, Kelurahan Baru, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar Sulsel, bertambah menjadi 14 orang. ***