Imbau Masyarakat Tidak Sebar Konten Terkait Ledakan di Makassar, Kominfo: Jangan Posting Foto Korban

- 28 Maret 2021, 15:40 WIB
Petugas kepolisian melakukan pemeriksaan di sekitar sisa-sisa ledakan dugaan bom bunuh diri di depan Gereja Katolik Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu, 28 Maret 2021.
Petugas kepolisian melakukan pemeriksaan di sekitar sisa-sisa ledakan dugaan bom bunuh diri di depan Gereja Katolik Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu, 28 Maret 2021. /ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

PR TASIKMALAYA -
 Pada hari Minggu, 28 Maret 2021, terjadi ledakan di Gereja Katedral, Jalan Kajaolalido, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Diduga bom bunuh diri, insiden ini berlangsung sekira pukul 10.20 WITA, ketika suasana Gereja Katedral Makassar sedang ramai.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) mengingatkan agar masyarakat tidak menyebarkan informasi apapun mengenai insiden ledakan Gereja Katedral Makassar.
 
 
Masyarakat dilarang untuk tidak menyebarkan konten berupa foto dan video berisi aktivitas kekerasan, potongan tubuh, dan korban luka-luka.
 
"Dan konten-konten lainnya yang tidak selayaknya untuk dibagikan kepada publik," tambahnya.

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara, imbauan ini diberitahukan oleh Dedi Permadi, Juru Bicara Kementerian Kominfo, pada hari Minggu, 28 Maret 2021.
 
Baca Juga: Sindir PKS, Ferdinand Hutahaean: Tidak Ada Niat Jadi Partai Terdepan yang Hentikan Perilaku Terorisme?

Dedi Permadi meminta agar platform digital seperti sosial media dan aplikasi perpesanan tidak dimanfaatkan untuk menyebarkan konten-konten yang dimaksud.

"Kominfo meyakini bahwa aktivitas terorisme di ruang fisik maupun ruang digital tidak dapat ditoleransi," ujar Dedi Permadi.

Ia pun menegaskan bahwa aktivitas terorisme harus diantisipasi melalui kerja sama seluruh elemen bangsa.
 
Baca Juga: Anda Pendamping Desa dan Bingung Soal Laporan? KemendesPDTT Kenalkan Aplikasi LPD

Peringatan serupa juga diumumkan oleh Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto.

"Kami meminta kepada warga untuk tetap tenang dan serahkan prosesnya kepada aparat keamanan," ucap Moh Ramdhan Pomanto.

"Kami juga minta warga agar jangan posting gambar-gambar ledakan apalagi korban ledakan," lanjutnya.
 
Baca Juga: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Habiskan Rp82 Triliun, Said Didu Khawatir Indonesia Dimanfaatkan Tiongkok

Ia menerangkan, dengan memposting foto-foto terkait ledakan ke platform media sosial, adalah suatu tindakan upaya pelemahan.

Karenanya, Moh Ramdhan berharap masyarakat dapat bertindak bijak dalam hal penyebaran konten.

Wali Kota Makassar itu pun menganjurkan penduduknya untuk saling menguatkan dan mendukung petugas berwenang dalam menangani insiden ledakan ini.
 
Baca Juga: Terkait Insiden Bom Meledak di Gereja Katedral Makassar, PGI Imbau Masyarakat Tak Unggah Foto maupun Video

Ledakan itutersebut terjadi tidak jauh dari Polsek Ujung Pandang serta Polrestabes Makassar dan juga Kantor Balaikota Makassar.

Insiden ini seketika menggemparkan warga setempat dan aparat berwenang segera menuju lokasi kejadian untuk mengamankan.

Asal sumber ledakan ini belum dapat dipastikan, namun kejadiannya berlangsung saat jemaat gereja tengah beribadah.
 
Baca Juga: Sebut Fahri Hamzah Cocok Gantikan Moeldoko sebagai KSP, Syahrial Nasution: Jembatan yang Kokoh bagi Jokowi

Akibat insiden ini, diperkirakan adanya korban jiwa. Sementara itu, beberapa korban luka segera dilarikan ke rumah sakit untuk ditangani secara medis.***

Editor: Tita Salsabila

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x