Network
PR TASIKMALAYA – Roy Suryo yang merupakan mantan Menteri Pemuda dan Olahraga RI, mengomentari proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, yang hingga saat ini belum juga beroperasi.
Komentar Roy Suryo soal kereta cepat Roy Suryo ini diungkapkannya melalui cuitan di akun Twitter pribadinya @KRMTRoySuryo2, seperti yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com pada Kamis, 25 Maret 2021.
Roy Suryo bahkan menjuluki kereta cepat Jakarta-Bandung, merupakan kereta kecebong alias kereta cepat bohong-bohongan.
“Ini kenapa sejak awal saya sebut kereta cepat Jakarta-Bandung itu sebagai kecebong, alias kereta cepat bohong-bohongan,” tulis Roy Suryo.
Roy Suryo kemudian mempertanyakan kereta cepat Jakarta-Bandung, yang awalnya direncanakan akan beroperasi 2019, namun pada kenyataannya hingga saat ini (tahun 2021) masih belum juga beroperasi.
Selain itu, Roy Surga menyinggung anggaran kereta cepat Jakarta-bandung yang membengkak hingga Rp20 triliun.
Baca Juga: Bukan Ketahanan Pangan, Megawati: Kita harus Berpikir Kedaulatan Pangan
“Belum lagi sekarang membengkak dan harus ditambal 20 triliun, kalau tidak, proyek PMA Tiongkok tersebut mangkrak. Ambyar,” ujar Roy Suryo.
Sebelumnya, seperti yang dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari ANTARA pada Kamis, 25 Maret 2021, China Railway Group limited (CREC) yang merupakan salah satu investor dan kontraktor proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, berkomitmen untuk menyelesaikan proyek tersebut tepat waktu.
“Meskipun mengalami kesulitan akibat pandemi, kami akan tetap berusaha menyelesaikan proyek KA Cepat Jakarta-Bandung sesuai jadwal,” kata Ren Hongpeng selaku Wakil Presiden CREC Selasa, 12 Januari 2021 lalu.
Baca Juga: Megawati Bicara Kedaulatan Pangan, Rizal Ramli: Minta Jokowi Pecat Menteri Pro Impor
Pihak investor Tiongkok tersebut berjanji, akan menyelesaikan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung di akhir tahun ini, 2021.
CREC telah membangun rel kereta api sepanjang 92.540 kilometer. Untuk mengerjakan proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung, CREC mempekerjakan 6.000 orang Indonesia.
“Oleh karena itu, saya berharap agar proyek ini segera rampung. Apabila proyek ini selesai, maka akan ada pembicaraan proyek selanjutnya,” ujar Djauhari Oratmangun selaku Duta Besar RI untuk Tiongkok.
