Peneliti kebijakan beras Asia Tenggara dari National University of Singapore, Jamie S. Davidson sempat menyoroti masalah impor beras ini karena ikut naik daun dalam gelaran Pilpres 2019 silam.
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari The Conversation, kala itu pendukung Prabowo Subianto, calon Presiden nomor urut dua mencibir sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang begitu sering menggaungkan swasembada pangan.
Menurut Drajad Wibowo, Ekonom dari kubu Prabowo Subianto, Presiden Jokowi termasuk presiden yang paling 'hobi impor beras'.
Bahkan, angka impor beras di masa Presiden Jokowi adalah yang tertinggi sejak masa Orde Baru.
Hal ini dibantah oleh Kementerian Perdagangan. Namun, sebetulnya ada hal yang kurang disoroti banyak orang terkait impor beras.
"Tidak ada pejabat dalam pemerintahan Jokowi yang menyangkal tuduhan yang Prabowo buat dalam debat calon presiden Januari 2019 mengenai orang-orang dalam pemerintahan Jokowi yang menguntungkan diri sendiri secara finansial (secara ilegal) dari impor beras," tulis Jamie S. Davidson.
Baca Juga: Rilis Single Bertajuk 'Cara Ceroboh untuk Mencinta', Begini Harapan Member JKT48!
Jamie menyebut adanya politisi yang memang mengambil keuntungan besar dari impor beras merupakan 'rahasia umum' di Indonesia.
Pasalnya, hal tersebut sudah sejak lama menggerogoti sistem impor beras di Indonesia.