Kedua, gerakan nasionalis dan antikolonial sangat erat kaitannya dengan petani padi yang menjadi simbol kemerdekaan Indonesia.
Oleh karena itu, pemerintah terus membuat citra diri sebagai pelindung petani Indonesia, termasuk Soekarno dan Soeharto.
"Singkatnya, kita harus mempertimbangkan bagaimana sejarah dan ideologi tertentu dapat terus membentuk kebijakan publik yang penting di Indonesia dan di mana pun," tutur Jamie menyarankan.
"Liberalisasi dapat dicapai dengan mudah dengan goresan pena. Mengubah kepercayaan yang berakar dari masa lalu nasionalis suatu negara tidak bisa dicapai semudah itu," ucap dia menambahkan.***(Mahbub Ridhoo maulaa/Pikiran-Rakyat.coom)