Kecam Tindakan Moeldoko dalam KLB, Gatot Nurmantyo: Bukan Representasi Kualitas Moral dan Etika Prajurit TNI!

- 16 Maret 2021, 12:20 WIB
Gatot Nurmantyo mengecam tindakan Moeldoko soal KLB Partai Demokrat, dan ia menilai hal tersebut telah menodai etika prajurit TNI.
Gatot Nurmantyo mengecam tindakan Moeldoko soal KLB Partai Demokrat, dan ia menilai hal tersebut telah menodai etika prajurit TNI. //Tangkapan Layar YouTube/Bang Arief


PR TASIKMALAYA - Gatot Nurmantyo kembali buka suara mengungkapkan rasa tidak percaya, kekecewaan serta rasa prihatinnya atas tindakan dan sikap Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko yang terlibat dalam gerakan KLB Partai Demokrat.

Dalam video wawancaranya yang ditayangkan di kanal YouTube Bang Arief, Gatot Nurmantyo menjelaskan beberapa poin terkait persoalan KLB Sibolangit yang akhirnya membuat Partai Demokrat terpecah belah menjadi dua kubu yakni, kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan kubu Moeldoko.

Gatot Nurmantyo yang juga mengaku sempat ditawari untuk terlibat dalam Gerakan KLB tersebut menjelaskan bahwa Ia masih tak percaya pada Moeldoko yang telah melakukan tindakan pengambilalihan Partai Demokrat.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Anies Baswedan Tuai Dikritik Karena Penataan JPO Terbuka hingga Isu Moeldoko Mundur dari KSP

Tak hanya itu, dalam video yang diunggah pada Senin, 15 Maret 2021 malam, Gatot Nurmantyo juga menilai bahwa hal yang dilakukan Moeldoko telah melampaui batas.

"Sangat penting untuk menjaga moral bagi prajurit, baik dalam situasi perang maupun damai," ujar Gatot Nurmantyo pada unggahan video di kanal YouTube Bang Arief pada Senin, 15 Maret 2021.

Lebih lanjut, dalam kesempatan tersebut Gatot Nurmantyo juga menegaskan bahwa tindakan yang dilakukan Moeldoko telah melanggar moral dan etika prajurit TNI.

Baca Juga: Perihal Presiden Tiga Periode, Benny K Harman: Soekarno Tidak Pernah Minta Jadi Presiden Seumur Hidup

Sehingga, sangat wajar jika banyak pihak, baik dalam negeri maupun luar negeri menyorot apa yang dilakukan Moeldoko.

"Ada mantan prajurit yang kebetulan mantan panglima TNI, yang mendapat sorotan baik dari dalam maupun dari luar negeri atas tindakannya yang dianggap melanggar moral dan etika," ujar Gatot Nurmantyo.

Melalui pernyataan yang disampaikannya, Gatot Nurmantyo juga menggaris bawahi dirinya tidak berniat untuk ikut campur ke dalam politik partai Demokrat, namun dirinya angkat suara untuk menjaga moral dan kerhormatan seorang prajurit TNI.

Baca Juga: Anies Baswedan Diduga Terlibat Kasus Korupsi, Ketua DPRD DKI Jakarta: Dia Sendiri yang Merasakan Dosanya

"Dengan niat untuk tetap menjaga moral dan kehormatan prajurit TNI, saya sungguh ingin membuat garis batas yang tegas dalam hal ini," kata Gatot Nurmantyo, menegaskan.

Gatot Nurmantyo menjelaskan bahwa dengan latar belakang Moeldoko yang merupakan seorang Prajurit yang teguh pada moralitas, sebagai pasukan TNI, terlebih dirinya juga merupakan senior Gatot Nurmantyo, Ia tidak percaya bahwa Moeldoko akan merima dirinya menjadi Ketum Partai Demokrat.

"Dengan seluruh atribut yang melekat pada beliau, hingga benar-benar saat mantan panglima tersebut menerima sebagai ketum di KLB, sangat susah bagi saya untuk menduga bahwa yang bersangkutan akan melakukan tindakan tersebut," kata Gatot Nurmantyo.

Baca Juga: Presiden Jokowi Bantah Soal Keinginan untuk Menjabat 3 Periode, Hidayat Nur Wahid: Itulah yang Dikritisi PKS

Sehingga, ketika semua hal tersebut benar-benar terjadi Gatot Nurmantyo akhirnya harus menegaskan bahwa apa yang dilakukan Moeldoko sama sekali tidak mencerminkan kualitas seorang prajurit TNI.

"Apa yang dilakukan bukan representasi dari kualitas etika, moral, dan kehormatan prajurit TNI. Ingat itu!" katanya, menambahkan.

Hal tersebut penting disampaikan oleh Gatot Nurmantyo. karena apabila tidak, ia menilai etika, moral dan kehormatan prajurit TNI, akan hancur disebabkan kesalahan personal yang disebabkan tindakan Moeldoko.

Baca Juga: Presiden Jokowi Tegaskan Tak Berniat Jabat 3 Periode, Hidayat Nur Wahid: Alhamdulillah

Ia juga lantas menyebutkan salah satu peribahasa yang berkaitan dengan kondisi tersebut yakni karena nila setitik, rusak susu sebelanga.

"Jangan sampai kondisi moral prajurit TNI terdegradasi, karena tindakan seorang panglima TNI," tegas Gatot Nurmantyo.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: YouTube Bang Arief


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah