SBY Sebut Tak Pernah Rusak Partai Lain, Priyo Sambadha: Politisi Itu Panjang Akal, Pendek Ingatan

- 15 Maret 2021, 20:55 WIB
Ketua DPP Barikade Gus Dur, Priyo Sambadha turut kritisi Demokrat kubu AHY.*
Ketua DPP Barikade Gus Dur, Priyo Sambadha turut kritisi Demokrat kubu AHY.* /twitter.com/Psambadha/

PR TASIKMALAYA- Permasalahan pelik yang terjadi di dalam tubuh Demokrat hingga menghasilkan dua kubu antara AHY dan Moeldoko turut disorot oleh Ketua DPP Barikade Gus Dur Priyo Sambadha.

Namun, dalam cuitan yang diunggahnya di akun media sosial Twitter pribadinya tersebut, Priyo Sambadha tampaknya tidak menyoroti tentang KLB versi Moeldoko, melainkan ia lebih mengkritisi Demokrat kubu AHY.

Pernyataan Priyo Sambadha yang mengkritisi Demokrat kubu AHY tersebut bukan tanpa alasan, hal itu disampaikannya setelah melihat pendiri Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam konferensi pers kubu AHY sebelumnya.

Baca Juga: Belum Diketahui Pemicu Kecelakaan Bus di Sumedang, Polisi Resmi Tetapkan Sopir Sebagai Tersangka

Dalam konferpensi pers tersebut, SBY mengatakan bahwa pihaknya tidak pernah merusak atau bahkan mengganggu partai lain ketika dirinya menjabat sebagai Presiden.

Seperti diketahui, kisruh Demokrat kian memanas setelah gelaran KLB yang diinisiasi sejumlah kader dan mantan kader Demokrat terlaksana pada Jumat, 5 Maret lalu meskipun banyak ditentang dan KLB tersebut disebut ilegal, namun dalam KLB tersebut menghasilkan nama Moeldoko sebagai pimpinan baru Demokrat. 

Sebagaimana diberitakan Galamedia.Pikiran-Rakyat.com dalam judul artikel "Priyo Sambadha Ingatkan Soal PKB yang Dirusak Pemerintahan SBY: Politisi itu Panjang Akal Tapi Pendek Ingatan", namun jejak digital berkata lain, saat SBY menjabat sebagai Presiden, pernah terjadi dualisme di tubuh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) antara kubu Gus Dur dengan Muhaimin Iskandar.

Baca Juga: Dadakan dan Atas Inisiatif Sendiri, Mahfud MD Tiba-Tiba Mendatangi Kejaksaan Agung, Ada Apa?

Kemudian pemerintahan SBY saat itu membiarkan hal tersebut terjadi dan akhirnya mengesahkan PKB versi Muhaimin Iskandar.

Hal itulah yang membuat Barikade Gus Dur menjadi berang, bahkan Priyo Sambadha melalui akun Twitter pribadinya menegaskan bahwa politisi itu biasanya panjang akal tapi pendek ingatan.

"Politisi itu biasanya panjang akal tapi pendek ingatan," tulis Priyo Sambadha, dikutip Galamedia, Senin 15 Maret 2021.

Baca Juga: Gara-gara Menyatakan Cinta dan Berpelukan di Kampus, Dua Mahasiswa Universitas Lahore Dikeluarkan

Tak hanya itu, mantan ajudan Presiden ke-4 ini juga menjelaskan setelah PKB diambil paksa pemerintahan, kubu Gus Dur pernah membentuk partai baru namun dihadang oleh Kementerian Hukum dan Ham (Kemenkumham).

"Tahun 2008 setelah PKB diambil paksa, partai baru kami PKBN dihadang di Kemenkumham, dinyatakan tidak lolos verifikasi sebagai Parpol," ujar Priyo Sambadha.

Bahkan ketika PKBN dihadang oleh Kemenkumham, massa Gus Dur ini melakukan merger dengan PIB dan merubah namanya menjadi PKBIB. Namun tetap saja mereka kembali dihadang.

Baca Juga: Dewas KPK Syamsuddin Haris: Dua Periode Masa Jabatan Presiden Adalah Pilihan Terbaik

PKBIB ini dinyatakan tidak lolos sebagai peserta pemilu oleh Komisioner Pemilihan Umum (KPU) yang beberapa komisionernya merupakan pengurus Partai Demokrat era SBY.

"Lalu PKBN merger dengan PIB (PKBIB) dinyatakan (lagi) tidak lolos sebagai peserta pemilu oleh KPU yang beberapa komisionernya kemudian jadi pengurus PD," katanya.

Dari penjelasan Priyo Sambadha tersebut publik semakin mengetahui bahwa saat SBY menjabat sebagai Presiden, dirinya memang pernah mengganggu Partai lain.***(Hari Priyadi/Galamedia.Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Arman Muharam

Sumber: Galamedia News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah