Tanggapi Isu Ambil Alih Paksa Kepemimpinan Demokrat, Moeldoko: Jangan Dikit-dikit Istana

- 2 Februari 2021, 07:31 WIB
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko.
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko. /ANTARA FOTO/Nova Wahyudi.

Baca Juga: Pemerintah Disebut Tidak Mau Dengar Ahli Ekonomi, Rocky Gerung Singgung soal 'Bolot Syndrome'

"Dari obrolan, saya biasa mengawali dari pertanian karena saya memang suka pertanian. Kemudian, mereka 'curhat' situasi yang dihadapi, ya gua dengerin aja.

"Berikutnya ya udah dengerin aja. Saya sebenarnya prihatin gitu ya dengan situasi itu, karena saya juga bagian yang mencintai Demokrat," ujarnya.

Kemudian, kata Moeldoko, muncul isu pengambilalihan kepemimpinan Demokrat.

Baca Juga: Kirim Surat ke Jokowi, AHY Endus Dugaan Keterlibatatan Pejabat Penting Ambil Alih Partai Demokrat

"Kemudian muncul isu itu. Mungkin dasarnya foto-foto ya. Orang ada dari Indonesia timur dari mana-mana datang ke sini kan kepingin foto sama gua.

"Sama saya. Ya saya terima aja apa susahnya. Itu lah menunjukkan seorang jenderal tidak punya batas dengan siapa pun.

"Kalau itu menjadi persoalan yang digunjingkan ya silakan saja. Saya tidak keberatan," tutur-nya menjelaskan.

Baca Juga: Wasekjen Partai Demokrat Ungkap Sosok yang Ingin Gulingkan AHY, Diduga Seorang Jenderal  

Dalam akhir keterangannya, Moeldoko juga memberikan saran yang diduga ditujukan kepada AHY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat yang responsif menanggapi isu tersebut.

Ia mengungkapkan bahwa sebagai seorang pemimpin seseorang harus kuat dan tidak mudah terombang-ambing.

"Berikutnya saran saya. Menjadi seorang pemimpin harus kuat, jangan mudah 'baperan', mudah terombang-ambing dan seterusnya.

Baca Juga: AHY Sebut Ada Upaya Ambil Alih Posisi Ketum Partai Demokrat Secara Inkonstitusional

"Kalau anak buahnya nggak boleh pergi kemana-mana ya diborgol aja kali ya. Begitu. Selanjutnya kalau ada istilah kudeta, kudeta itu dari dalam, masa kudeta dari luar," kata Moeldoko.***

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah