AHY Sebut Ada Upaya Ambil Alih Posisi Ketum Partai Demokrat Secara Inkonstitusional

- 1 Februari 2021, 21:04 WIB
Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti memberikan keterangan pers di kantor DPP Partai Demokrat , Jakarta, Senin (1/2/2021). AHY menyampaikan adanya upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa, di mana gerakan itu melibatkan pejabat penting pemerintahan, yang secara fungsional berada di dalam lingkaran kekuasaan terdekat dengan Presiden Joko Widodo. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.
Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti memberikan keterangan pers di kantor DPP Partai Demokrat , Jakarta, Senin (1/2/2021). AHY menyampaikan adanya upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa, di mana gerakan itu melibatkan pejabat penting pemerintahan, yang secara fungsional berada di dalam lingkaran kekuasaan terdekat dengan Presiden Joko Widodo. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj. /MUHAMMAD ADIMAJA/ANTARA FOTO

PR TASIKMALAYA – Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, ada upaya politik untuk mengambil alih jabatannya secara inkonstitusional.

Menurut AHY, upaya tersebut dilakukan oleh beberapa kader Partai Demokrat yang sudah tidak aktif lagi.

AHY juga menyebut, ada satu orang di lingkaran Presiden Jokowi yang juga ikut terlibat dalam upaya pengambilalihan kekuasaan AHY dari Ketua Umum Partai Demokrat.

Baca Juga: Pemerintah Disebut Tidak Mau Dengar Ahli Ekonomi, Rocky Gerung Singgung soal 'Bolot Syndrome'

“Secara fungsional berada di dalam lingkar kekuasaan terdekat dengan Presiden Joko Widodo,” ujar AHY dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara pada Senin, 1 Februari 2021.

Namun, meskipun begitu, ia tidak akan mudah percaya dan juga akan mengedepankan asas praduga tak bersalah.

Selain itu, AHY juga telah meminta konfirmasi dan klarifikasi dari Presiden Jokowi terkait adanya keterlibatan tersebut.

Baca Juga: Aktris Sinetron Tersanjung Meninggal Dunia, Ummi Pipik: Selamat Jalan Sahabatku

Adapun tujuan pengambilalihan tersebut, menurutnya, bertujuan untuk dijadikan kendaraan dalam pemilihan presiden 2024.

“Pengambilalihan posisi Ketum PD, akan dijadikan jalan atau kendaraan bagi yang bersangkutan, sebagai calon presiden dalam pemilu 2024,” kata AHY.

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x