"Tidak boleh ada institusi swasta apalagi seorang yang mengatasnamakan negara,” pungkas pria kelahiran Palembang tersebut.
Refly Harun menambahkan, apa yang terjadi di antara Hendropriyono dan Natalius Pigai, anggap saja sebagai cuitan dalam berdemokrasi.
Karena yang paling penting, bagaimana penegakan aturan main, bagaimana kita menegakan aturan bernegara, serta bagaimana kita menegakan konstitusi hukum yang berlaku.
***