PR TASIKMALAYA – Natalius Pigai yang merupakan mantan Komisioner Komnas HAM mempertanyakan pernyataan Hendropriyono.
Natalius mempertanyakan ancama Hendro kepada organisasi ex Front Pembela Islam (FPI), dan para provokator agar menunggu giliran.
“Organisasi pelindung ex FPI dan para provokator tunggu giliran. Tanggal 30 Desember, masyarakat Indonesia merasa lega karena mendapat hadiah berupa kebebasan dari rasa takut yang mencekam selama ini,” tulis Hendro di akun Twitter pribadinya.
Baca Juga: 10 Idol K-Pop ini Terancam Bubar, Faktor Skandal hingga Masa Kontrak Berakhir
Menurut Natalius Pigai, mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) tersebut sama sekali tidak memiliki kapasitas dalam mengeluarkan pernyataan tersebut.
“Ortu mau tanya. Kapasitas Bapak di negara ini sebagai apa ya? Penasihat presiden? Pengamat? Aktivis? Biarkan diurus generasi abad 21 yang egaliter, humanis, demokrat. Kami tidak butuh hadirnya dedengkot tua.
https://t.co/i7LMNn7Z7O Ortu mau tanya. Kapasitas Bp di Ngr ini sbg apa ya, Penasehat Pres, Pengamat? Aktivis?. Biarkan diurus gen Abad ke 21 yg egaliter, humanis, Demokrat. Km tdk butuh hadirnya dedengkot tua. Sebabnya Wakil Ket BIN & Dubes yg Bp tawar saya tolak mentah2. Maaf????— NataliusPigai (@NataliusPigai2) January 1, 2021
"Sebabnya wakil ketua BIN dan dubes yang bapa tawar, saya tolak mentah-mentah. Maaf,” tulis Natalius dalam cuitan akun Twitter pribadinya yang diunggah pada Jumat, 1 Januari 2021.
Baca Juga: Waspada! BMKG Prediksi Akumulasi Curah Hujan di Wilayah Indonesia 3-6 Januari 2021
Menanggapi cuitan Natalius, Hendropriyono menimpali dengan ungkapan bahwasannya dalam membela negara tidak memandang untung atau rugi, dan muda atau tua.
“Buat seorang pejuang, tidak ada kata berhenti ananda @NataliusPigai2. Jika negara dalam bahaya, kita harus membelanya. Harus tana hitung untung atau rugi, dan muda atau tua,” cuit Hendro.